ZONAUTARA.com – Berdasarkaan analisis kondisi iklim, wilayah Sulawesi Utara (Sulut) saat ini berada pada musim hujan dengan kondisi dinamika atmosfer yang cukup signifikan mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Sulut dalam sepekan kedepan.
Analisis kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan, yaitu berada pada Indeks ENSO di NINO3.4 pada nilai -0.75 (normal ±0.5), yang menunjukan La Nina aktif sehingga signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.
Terdapat pula sistem sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin di bagian Utara Sulut yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.
Suhu muka laut di Laut Sulawesi masih hangat dengan anomali +1.0 s/d +5.4 ºC, sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer serta pengamatan cuaca udara atas, menunjukan indeks labilitas atmosfer lokal dengan intensitas sedang.
Kondisi tersebut mempengaruhi pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es.
Waspadai cuaca ekstrem
Beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengkibatkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor) untuk periode tanggal 07 – 13 November 2022, yaitu di wilayah Manado, Bitung, Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan
Cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di wilayah Kotamobagu, Bolmong, Bolmong Utara, Bolmong Selatan, Bolmong Timur dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengimbau Pemerintah dan masyarakat, untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
“Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon, menertibkan baliho semi permanen, lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi, ” jelas Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama melalui siaran pers, Senin (7/11/2022).
Pemerintah dan masyarakat juga diminta terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem serta prakiraan cuaca berbasis dampak dari BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado
Untuk mendapatkan informasi secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Sulawesi Utara dapat dilihat melalui Website BMKG di https://www.bmkg.go.id, atau melalui http://samratulangi.sulut.bmkg.go.id.