Kota terbesar di China, Shanghai, hari Minggu (8/1) menyambut pesawat internasional pertama pasca dilonggarkannya aturan terkait COVID-19 di perbatasan. Pesawat yang membawa lebih dari 280 penumpang itu tiba di Shanghai Pudong International Aiport dari Auckland, Selandia Baru, sekitar pukul 6.30 pagi waktu setempat.
Ketika melalui pemeriksaan bea cukai, para pelaku perjalanan itu menunjukkan kode yang membuktikan bahwa mereka memiliki hasil uji medis negatif COVID-19 setidaknya 48 jam sebelum berangkat.
Meskipun China telah melonggarkan pembatasan, sebagian besar perbatasannya masih ditutup, dengan hanya segelintir penerbangan internasional yang tiba di bandara-bandara utama.
Selain di Shanghai, bandara internasional utama di Beijing juga dijadwalkan menerima delapan penerbangan dari luar negeri hari Minggu. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat, seiring melonjaknya permintaan pesanan dari luar negeri yang membuat layanan perjalanan online kewalahan, menjelang libur Tahun Baru Imlek akhir bulan nanti.
China kini kembali mengalami lonjakan kasus baru dan rawat inap di rumah sakit, di beberapa kota besar. China juga bersiap menghadapi perebakan di daerah-daerah yang kurang berkembang seiring dimulainya libur paling penting di China yang akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang.
Pihak berwenang mengatakan mereka memperkirakan penerbangan udara dan kereta api domestik akan berlipat ganda dibanding periode yang sama tahun lalu, membuat jumlah keseluruhan mendekati masa liburan tahun 2019 sebelum pandemi. [em/jm]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia