Kanselir Jerman Olaf Scholz, pada Senin (9/1), mengatakan bahwa dia tetap yakin akan perlunya koordinasi mengenai pengiriman senjata ke Ukraina dengan sekutu di saat desakan terhadap Jerman untuk mengirim tank tempur Leopard 2 ke Kyiv semakin meningkat.
Jerman pekan lalu mengumumkan akan memberi Ukraina kendaraan tempur infanteri Marder untuk membantu mengusir pasukan Rusia. Pengumuman datang pada hari yang sama ketika Amerika Serikat menjanjikan pengiriman Kendaraan Tempur Bradley, dan sehari setelah pengumuman serupa yang dibuat oleh Prancis.
Ukraina juga telah meminta tank yang lebih canggih seperti Leopards, yang akan menunjukkan peningkatan signifikan dalam dukungan Barat ke Ukraina.
Jerman telah menjadi salah satu pendukung utama militer Ukraina dalam menanggapi invasi Rusia setelah tahun lalu mengatasi tabu yang berakar pada sejarah berdarah abad ke-20 tentang mengirim senjata ke zona konflik.
Namun, para kritikus mengatakan Scholz dan partainya yang berkuasa, SPD, terlalu lambat, menunggu sekutu untuk bertindak lebih dulu alih-alih memikul tanggung jawab Jerman sebagai kekuatan barat yang paling dekat dengan Ukraina.
Mitra-mitra koalisi junior SPD, Partai Hijau dan Demokrat Bebas yang liberal, selama ini lebih vokal dalam seruan agar Jerman meningkatkan dukungan militer bagi Ukraina. [ka/rs]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia