Perusahaan asal Amerika Serikat Getty Images. pada Selasa (17/1). mengancam akan menuntut sebuah perusahaan teknologi yang dituduhnya telah menyalin jutaan foto secara ilegal untuk digunakan dalam perangkat seni kecerdasan buatan (AI).
Getty, yang mendistribusikan stok gambar dan foto berita, termasuk dari AFP, menuduh Stability AI mengambil keuntungan dari foto-fotonya dan foto-foto mitranya.
Stability AI memiliki sebuah perangkat bernama Stable Diffusion yang memungkinkan penggunanya untuk membuat foto-foto dengan komponen gabungan (mash-up) dengan menggunakan perintah berupa kata-kata. Akan tetapi perusahaan itu sering menggunakan komponen yang diambilnya dari internet tanpa izin.
Masalah hak cipta masih diperdebatkan, di mana para kreator konten dan seniman berpendapat bahwa perangkat tersebut melanggar kekayaan intelektual mereka, sementara perusahaan AI mengklaim mereka dilindungi aturan “fair use,” atau “penggunaan yang sewajarnya.”
Popularitas perangkat seperti Stable Diffusion dan Dall-E 2 meledak pada tahun lalu. Perangkat-perangkat itu dengan cepat menjadi sensasi dunia dengan foto-foto absurd yang tampil dalam gaya para seniman terkenal yang membanjiri media sosial.
Namun popularitas mereka juga menarik perhatian seniman, fotografer dan kreator konten lainnya, bersama para pengacara mereka.
Stability AI sudah lebih dulu menghadapi gugatan kelompok (class action) di AS, yang diajukan pekan lalu oleh tiga seniman yang mengklaim bahwa hak cipta mereka telah dilanggar.
Getty mengatakan pihaknya sudah memulai proses hukum di Pengadilan Tinggi di London.
“Sikap Getty Images yaitu bahwa Stability AI telah secara ilegal menyalin dan memproses jutaan foto yang dilindungi hak cipta,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan foto itu mengatakan pihaknya telah menyediakan lisensi yang disesuaikan dengan perusahaan yang ingin melatih model AI.
“Stability AI tidak mendaftarkan diri untuk memperoleh lisensi tersebut dari Getty Images dan justru, kami meyakini, memilih untuk mengabaikan opsi lisensi dan perlindungan hukum yang sudah lama ada untuk mengejar kepentingan komersial mereka yang berdiri sendiri.”
Salah seorang juru bicara Stability AI mengatakan: “Harap diketahui bahwa kami menangani masalah ini dengan serius. Merupakan sesuatu yang tidak biasa bagi kami untuk diberitahu mengenai tindakan hukum ini melalui pers.
“Kami masih menunggu penyerahan dokumen apa pun itu. Apabila kami sudah menerimanya, kami akan memberikan tanggapan selayaknya.” [rd/jm]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia