Presiden Prancis Emmanuel Macron diperkirakan akan mengungkapkan visinya, Jumat (20/1) untuk memodernisasi militer di negaranya yang bersenjata nuklir, dengan mempertimbangkan dampak perang di Ukraina dan ancaman yang berkembang di berbagai penjuru dunia.
Rencana tersebut diperkirakan mencakup pengeluaran militer yang lebih tinggi, sesuai dengan ekspektasi NATO bahwa semua anggota membelanjakan dua persen dari PDB-nya untuk pertahanan.
Macron akan mempresentasikan garis besar rencana pengeluaran militer masa depan untuk 2024-2030 yang dimaksudkan untuk memperhitungkan konsekuensi perang di Ukraina, dan untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan di tahun-tahun mendatang guna memperkuat keamanan domestik Prancis dan kemampuan negara untuk beroperasi di luar negeri.
Macron memaparkan rencana itu dalam pidato tahun baru kepada staf sipil dan militer di pangkalan udara Mont-de-Marsan di Prancis selatan. Ia ingin strategi militer Prancis memperkuat peran negara itu sebagai kekuatan global yang mandiri.
Pidato hari Jumat itu disampaikan saat para pejabat pertahanan dari AS dan negara-negara sekutunya bertemu di Ramstein, Jerman, untuk membahas bantuan lebih lanjut bagi Ukraina. [ab/lt]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia