Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy mengungkapkan, Sabtu (4/2), bahwa situasi garis depan di bagian timur negara itu makin berat dan Rusia terus menambah pasukan ke medan pertempuran.
Kremlin berusaha meraih kemenangan di medan perang setelah mengalami kemunduran selama berbulan-bulan. Pasukan Rusia berusaha menguasai Kota Bakhmut dan berjuang untuk mengambil alih rute pasokan utama untuk pasukan Urkaina.
Tentara Rusia juga berusaha merebut i kota tambang batu bara, Vuhledar, yang berjarak 120 kilometer barat daya Bakhmut. Kedua kota itu berada di wilayah timur Donetsk.
“Saya sering mengatakan situasi di garis depan berat dan sekarang makin berat dan sudah waktunya juga. Penyerang terus menambah pasukan untuk meruntuhkan pertahanan kita,” kata Zelenskiyy dalam pidato malam hari melalui video.
“Situasi saat ini sangat sulit di Bakhmut, Vuhledar, Lyman dan tempat lainnya,” katanya.
Sebelumnya pada hari yang sama, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar menulis di Telegram bahwa upaya Rusia untuk membobol pertahanan di Bakhmut dan Lymann, gagal.
Kota Lyman, yang terletak di utara Bakhmut, dibebaskan oleh Pasukan Ukraina pada Oktober.
Pada Jumat (3/2), Zelensky bersumpah pasukannya akan berjuang untuk Bakhmut “selama kami bisa.” Namun, situasi di sana makin memburuk bagi pasukan Ukraina.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan setiap hari banyak pertempuran terjadi di wilayah tersebut. Para narablog (bloggers) militer Rusia mengklaim pasukan Rusia sudah mencetak sejumlah kesuksesan di garis depan, tetapi hal itu tidak bisa diverifikasi. [ft/ah]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia