Sejumlah pejabat Pakistan mengatakan, sebuah pesawat yang membawa jenazah mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf dari Uni Emirat Arab, tiba di Karachi dengan pengamanan ketat. Anggota keluarga juga berada di pesawat tersebut ketika mendarat pada Senin (6/2) di bandara di kota tempat ia akan dimakamkan pada Selasa (7/2).
Musharraf yang meninggal pada usia 79 tahun, merebut kekuasaan dalam kudeta tak berdarah pada 1999 dengan menggulingkan pemerintahan terpilih, mantan perdana menteri Nawaz Sharif.
Musharraf meninggal di Dubai pada Minggu (5/2) setelah lama menderita sakit. Selama masa jabatannya sebagai presiden, ia menjadikan Pakistan sekutu utama Washington dalam perang melawan terorisme, setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Hal tersebut membuat marah para militan yang setidaknya mencoba membunuhnya sebanyak dua kali di Kota Rawalpindi pada tahun 2003, tetapi ia lolos tanpa mengalami cedera apapun.
Musharraf dipaksa mengundurkan diri pada 2008 oleh partai mantan presiden Asif Ali Zardari, ketika sekutunya kalah dalam pemilu parlemen. Pakistan kemudian mengizinkannya meninggalkan negara itu dengan alasan untuk mendapatkan perawatan medis di Dubai pada 2016. Musharaf tetap tinggal di sana setelah dijatuhi hukuman mati karena pengkhianatan.
Pakistan tahun lalu mengatakan Musharraf tidak akan ditangkap jika keluarganya membawanya pulang. Tetapi dokter Musharraf dan keluarganya mengatakan perawatan untuk penyakit yang ia derita tidak tersedia di Pakistan. [ps/rs]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia