ZONAUTARA.com – Guguran lava dan kegempaan Gunung Api Karangetang di Pulau Siau Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulut terus mengalami peningkatan.
Sesuai dengan laporan pos pengamatan Gunung Api Karangetang ke Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung pada Selasa (7/2/2023) selang Pukul 00.00 -hingga pukul 24.00 Wita, sudah terjadi 62 kali guguran lava. Data lainnya tercatat ada gempa hembusan sebanyak 21 kali.
Jumlah ini lebih tinggi dibanding sehari sebelumnya, dimana guguran lava dari salah satu gunung api teraktif di Indonesia itu hanya terjadi 43 kali dan hembusan 13 kali.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang di Pulau Siau Yudia Tatipang menginformasikan, bahwa aktifitas Karangetang mengalami peningkatan berupa longsoran atau guguran lava
“Ini diakibatkan dari tekanan gas yang mendorong sumbat lava yang ada di puncak kawah utama, kemudian jatuh dan meluncur ke arah Barat yaitu ke Kali Batang dan Beha Barat atau ke kampung Dompase dan Mini,” jelas Yudia.
“Sedangkan arah Selatan dan Tenggara yaitu ke Kali Batuawang dan Kali Kahetang atau ke kampung Bebali dan Tarorane,” tambah Yudia.
Yudia juga mengimbau warga yang beraktifitas di daerah dengan ketinggian 600 meter dari permukaan laut harus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman awan panas yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
“Meski demikian untuk status Gunung Api Karangetang masih berada pada level dua atau waspada,” tuturnya.
Antisipasi
Sementara, Pemerintah Kabupten Kepulauan Sitaro melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menerima laporan dari petugas di Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang terkait perkembangan aktifitas.
“Kami sudah mengirim surat imbauan kepada kepala desa dan camat untuk peningkatan kewaspadaan. Untuk wilayah yang diwaspadai yakni di Kecamatan Siau Barat Utara, sebagian di Siau Barat dan Kecamatan Siau Timur,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sitaro, Joickson Sagune.
Selain itu, Sagune menyampaikan akan menurunkan personil untuk memantau aktifitas Gunung Api Karangetang dan tim reaksi cepat untuk membantu masyarakat, jika kemungkinan buruk terjadi.
“Kita sudah siapkan personel, lokasi evakuasi, dan bantuan baik sembako maupun alat tidur bagi masyarakat,” ungkapnya. (Frans)