Pemerintah Jerman melonggarkan sementara pembatasan visa bagi penyintas gempa bumi di Turki dan Suriah yang memiliki hubungan keluarga dekat di Jerman jika mereka kehilangan tempat tinggal atau terluka.
“Ini soal membantu pada saat dibutuhkan. Kami ingin memungkinkan keluarga-keluarga Turki atau Suriah di Jerman membawa kerabat dekat mereka dari wilayah bencana,” cuit Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser, Sabtu (2/11) malam.
“Mereka dapat menemukan tempat berlindung bersama kami dan menerima perawatan medis, dengan visa reguler, yang dikeluarkan dengan cepat dan berlaku selama tiga bulan,” kata Faeser.
Namun, tidak semua persyaratan prosedur visa reguler dibebaskan. Pelamar harus tetap dapat menunjukkan paspor yang masih berlaku, yang kemungkinan akan menjadi kendala bagi orang-orang yang melarikan diri dari gedung yang runtuh.
Beberapa juta orang di Jerman adalah keturunan Turki karena Jerman Barat merekrut “pekerja tamu” dari Turki dan tempat-tempat lain lebih dari 60 tahun yang lalu untuk membantu kemajuan ekonomi negara itu.
Baru-baru ini, ratusan ribu pengungsi Suriah datang ke Jerman untuk menyelamatkan diri dari perang saudara yang berkecamuk di kampung halaman mereka. [lt/ab]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia