Para pejabat Uni Eropa (UE) pada Jumat (24/2) berjanji untuk terus mendukung jutaan pengungsi Ukraina saat mereka memperingati satu tahun invasi Rusia.
“Ukraina dapat memenangkan perang ini, dan kami akan bersama Ukraina selama diperlukan,” kata Komisioner Urusan Dalam Negeri Uni Eropa Ylva Johansson kepada Associated Press di sela-sela konferensi tentang migrasi di dekat Athena.
Johansson mendesak negara-negara anggota blok itu untuk menyelesaikan negosiasi jangka panjang mereka untuk mengadopsi aturan migrasi baru di seluruh UE dan untuk membantu warga Ukraina yang ingin pulang tetapi mempertahankan status tinggal sementara mereka di UE.
Lebih dari 8 juta orang telah melarikan diri dari Ukraina sejak awal perang, menurut Badan Urusan Pengungsi PBB, dan hampir 5 juta di antara mereka telah mendaftarkan diri untuk mendapat perlindungan sementara di UE atau skema perlindungan nasional serupa di Eropa.
Bartosz Grodecki, wakil menteri dalam negeri Polandia, yang negaranya telah menampung sebagian besar pengungsi yang melarikan diri ke barat sejak awal perang, mengatakan pemerintahnya siap menerima lebih banyak orang yang kemungkinan terdampak serangan musim semi oleh pasukan Rusia di Ukraina.
“Kami memiliki rencana darurat ini,” kata Grodecki kepada Associated Press. “Saya harap ini tidak perlu (tetapi) … kami telah dilatih dengan baik, dan kami tahu bagaimana mempersiapkannya.”
Margaritis Schinas, wakil presiden Komisi Uni Eropa, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah gagal dalam upaya memecah belah negara-negara Uni Eropa dengan memberikan tekanan melalui harga energi yang tinggi dan masalah migrasi.
“Ini adalah peringatan yang menyedihkan, tetapi ini juga merupakan kesempatan untuk menarik beberapa pelajaran dari 12 bulan yang mengerikan yang telah kita lalui,” kata Schinas kepada Associated Press
“Dan sejauh menyangkut (pengungsi dari) Ukraina, angkanya stabil,” katanya.
Schinas menambahkan bahwa menurutnya tidak “otomatis” bahwa jumlah pengungsi akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang. “Jika itu terjadi, kami siap, tapi sepertinya tidak untuk saat ini.”
Konferensi migrasi hari Jumat diselenggarakan oleh Yunani, Austria, Polandia dan Lituania untuk membahas isu-isu yang mencakup masalah pengelolaan perbatasan, termasuk pembangunan tembok perbatasan.
Para pejabat yang menghadiri konferensi itu mengheningkan cipta selama satu menit untuk para korban perang di Ukraina. [ab/lt]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia