Departemen Tenaga Kerja Amerika telah membuka penyelidikan terhadap “Hearthside Food Solutions”, sebuah kontraktor makanan yang membuat dan mengemas produk untuk merk makanan ringan dan sereal terkenal, karena dilaporkan mempekerjakan pekerja di bawah umur dan melanggar undang-undang tentang pekerja anak. Kantor berita Reuters melaporkan hal ini dengan mengutip dua sumber yang mengetahui masalah ini.
Perusahaan itu berada dalam pengawasan setelah penyelidikan harian New York Times menunjukkan pabrik-pabrik Hearthside Food Solutions mempekerjakan pekerja di bawah umur untuk membuat Chewy granola-bard, dan kantung-kantung snack Cheetos dan Lucky Charms, yang kemudian dikirim ke seluruh Amerika.
Juru bicara Departemen Tenaga Kerja mengatakan kepada Reuters, “Kami dapat mengkonfirmasi bahwa kami telah membuka penyelidikan tentang hal ini.”
Belum jelas apakah penyelidikan itu akan mengarah pada tuntutan pidana, denda atau hukuman lain.
Jumlah migran anak di bawah umur tanpa pendamping yang memasuki Amerika dalam beberapa tahun terakhir ini mencapai rekor, di mana banyak yang kemudian ditempatkan di tempat-tempat penampungan federal dan dibebaskan pada mereka yang menjadi sponsor, umumnya kerabat mereka, sementara otoritas imigrasi menyelesaikan permintaan mereka untuk berlindung di Amerika.
Tetapi dalam jangka panjang, pihak berwenang kini berjuang untuk memastikan agar anak-anak di bawah umur ini tidak tersedot dalam jaringan yang mendukung keberadaan mereka di Amerika, termasuk kontraktor tenaga kerja, yang merekrut anak-anak ini untuk pabrik-pabrik besar dan pemberi kerja lain yang kadang-kadang mengarahkan mereka pada pekerjaan yang ilegal, melelahkan dan diperuntukkan bagi orang dewasa.
Investigasi terhadap Hearthside Food Solutions ini adalah yang terbaru dari serangkaian penyelidikan yang dilakukan Departemen Tenaga Kerja terhadap pekerja anak di pabrik-pabrik di seluruh Amerika.
Reuters tahun lalu menerbitkan sejumlah laporan tentang pekerja anak, termasuk pengungkapan penggunaan pekerja anak di pemasok Hyundai Motor Company di negara bagian Alabama. Laporan pertama dalam laporan serial Reuters itu diterbitkan pada Februari 2022, dan mengungkapkan keberadaan anak-anak remaja yang bekerja di pabrik pengolahan ayam berbahaya di Alabama.
Awal bulan ini sebuah perusahaan sanitasi keamanan pangan terkenal membayar denda US$1,5 juta karena mempekerjakan lebih dari 100 remaja – atau anak di bawah umur – di pabrik pengepakan daging yang berbahaya di delapan negara bagian. Temuan dan sanksi yang dijatuhkan ini juga merupakan bagian dari penyelidikan Departemen Tenaga Kerja Amerika. [em/jm]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia