ZONAUTARA.com – Kebakaran hebat melanda Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam sekitar pukul 20.11 WIB. Kebakaran tersebut terjadi setelah pipa BBM di kawasan depo meledak dan menyebabkan api merembet ke permukiman warga di sekitarnya.
Kebakaran ini menewaskan belasan orang dan melukai ratusan lainnya. Kebakaran ini juga merupakan yang kedua kalinya terjadi di Depo Pertamina Plumpang sejak tahun 2009.
Sejarah Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Depo Pertamina Plumpang adalah salah satu depo penyimpanan BBM terbesar di Indonesia yang berlokasi di Jalan Tanah Merah Bawah RT 012 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Depo ini memiliki kapasitas penyimpanan sekitar 1 juta kiloliter BBM.
Pada tahun 2009, depo ini pernah mengalami kebakaran yang disebabkan oleh kelalaian manusia. Saat itu, ada petugas yang sedang melakukan pekerjaan perawatan pipa BBM tanpa mematikan aliran listrik. Akibatnya, percikan api dari las menyambar pipa BBM dan menyulut kebakaran.
Dari kejadian tersebut, satu orang petugas Pertamina meninggal dunia.
Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Penyebab pasti kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang terjadi saat ini masih dalam penyelidikan oleh pihak Pertamina dan pemerintah.
Namun, berdasarkan keterangan saksi mata dan rekaman CCTV, diduga kuat bahwa kebakaran dipicu oleh ledakan pipa BBM di kawasan depo.
Menurut salah satu saksi mata, Ahmad (40), ia mendengar suara ledakan keras dari arah depo sekitar pukul 20.10 WIB. Ia kemudian melihat api berkobar tinggi dari lokasi ledakan dan menjalar ke permukiman warga yang berada di dekat depo.
“Ledakan itu sangat keras sekali sampai-sampai rumah saya bergoyang-goyang,” kata Ahmad kepada BBC Indonesia.
Sementara itu, berdasarkan rekaman CCTV yang diperoleh dari pihak Pertamina, tampak bahwa ada percikan api dari salah satu pipa BBM di kawasan depo sebelum terjadi ledakan besar. Api kemudian menyebar dengan cepat ke pipa-pipa lainnya dan membentuk bola api raksasa.
“Kami masih menginvestigasi apa penyebab percikan api tersebut. Apakah ada faktor eksternal atau internal,” ujar Direktur Operasi dan Produksi PT Pertamina (Persero), Bambang Tri Atmojo.
Dampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Kebakaran depo Pertamina Plumpang memiliki dampak besar bagi warga sekitar maupun masyarakat luas. Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan oleh kebakaran tersebut:
Korban jiwa dan luka-luka: Menurut data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ada 17 orang meninggal dunia akibat kebakaran ini, sebagian besar adalah warga sipil yang tinggal dekat dengan depo. Selain itu, ada juga 50 orang mengalami luka bakar dengan berbagai tingkat keparahan.
Kerusakan harta benda: Akibat api merembet ke permukiman warga, ratusan rumah dan kendaraan hangus terbakar.
Selain itu, beberapa fasilitas umum seperti jalan, listrik dan saluran air juga rusak parah. Kerugian materi akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai triliunan rupiah.
Gangguan lingkungan: Kebakaran depo Pertamina Plumpang juga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Asap hitam pekat yang ditimbulkan oleh kebakaran menyebabkan polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan.
Selain itu, ada juga potensi pencemaran tanah dan air akibat tumpahan BBM yang bercampur dengan air pemadam kebakaran.
Pasokan BBM: Meskipun Depo Pertamina Plumpang merupakan salah satu depo penyimpanan BBM terbesar di Indonesia, pihak Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM nasional tidak terganggu akibat kebakaran ini.
Pertamina telah mengaktifkan skema distribusi darurat dengan menggunakan depo-depo lainnya di Jakarta dan Banten untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan panic buying karena pasokan BBM masih aman.