Pasukan Rusia dan tentara bayaran Wagner menghujani artileri pada rute akses terakhir ke kota Bakhmut di Ukraina timur yang terkepung pada Jumat (3/3), yang membawa Moskow lebih dekat ke kemenangan besar pertamanya dalam setengah tahun setelah pertempuran paling berdarah Rusia.
Kepala tentara swasta Rusia “Wagner” mengatakan kota itu, yang telah hancur berkeping-keping dalam serangan Rusia selama lebih dari tujuh bulan, hampir seluruhnya dikepung oleh pasukan Rusia, dengan hanya satu jalan yang masih terbuka untuk pasukan Ukraina.
Reuters mengamati penembakan intens Rusia terhadap rute yang mengarah ke barat keluar dari Bakhmut, merupakan upaya nyata untuk memblokir akses pasukan Ukraina masuk dan keluar kota. Sebuah jembatan di kota terdekat Khromove telah rusak akibat tembakan tank-tank Rusia.
Tentara Ukraina sedang bekerja untuk memperbaiki jalan yang rusak dan lebih banyak pasukan dikerahkan menuju ke garis depan, sebagai tanda bahwa Ukraina belum siap untuk menyerahkan kota itu. Di sebelah barat, Ukraina sedang menggali parit baru untuk posisi bertahan.
Kantor berita negara RIA Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai pejuang Wagner yang berjalan di dekat fasilitas industri yang rusak. Seorang pejuang terdengar mengatakan tentara Ukraina sedang menghancurkan infrastruktur di permukiman dekat Bakhmut untuk mencegah pengepungan Rusia.
Komandan pasukan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengunjungi Bakhmut pada hari Jumat untuk pengarahan dengan komandan setempat tentang cara meningkatkan kapasitas pertahanan pasukan garis depan.
Kemenangan Rusia di Bakhmut, dengan populasi sebelum perang sekitar 70.000, akan memberikannya hadiah besar pertama dari serangan musim dingin yang mahal, setelah memanggil ratusan ribu pasukan cadangan tahun lalu. Rusia mengatakan itu akan menjadi batu loncatan untuk merebut kawasan industri Donbas di sekitarnya, tujuan perang yang penting bagi Moskow.
Sebelum perang, Bakhmut dikenal dengan tambang garam dan gipsum. Ukraina mengatakan kota itu memiliki nilai strategis yang kecil, tetapi kehilangan besar pasukan di sana dapat mempengaruhi jalannya konflik.
“Unit-unit perusahaan militer swasta Wagner secara praktis telah mengepung Bakhmut,” kata bos Wagner Yevgeny Prigozhin dalam sebuah video yang menurut Reuters difilmkan di sebuah atap di sebuah desa sekitar 7 kilometer utara dari pusat kota.
Dia juga mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy agar memerintahkan pasukan Ukraina mundur dari Bakhmut untuk menyelamatkan nyawa tentaranya. [pp/ft]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia