Putra juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Sabtu (22/4), mengatakan ia ikut berperang di Ukraina dengan pasukan tentara bayaran Wagner sebagai artileri. Untuk menutupi identitas aslinya, ia menggunakan nama samaran, Reuters mengutip surat kabar Komsomolskaya Pravda.
Nikolai Peskov (33 tahun), putra juru bicara Kremlin Dmitry Peskov,, mengatakan kepada surat kabar swasta bahwa dia pernah bertugas di Ukraina. Peristiwa putra seorang pejabat senior Rusia ikut berperang adalah peristiwa yang sangat langka.
“Itu atas inisiatif saya,” Peskov, yang ayahnya menjabat sebagai juru bicara Putin sejak 2008, mengatakan dalam sebuah wawancara. “Saya menganggapnya sebagai tugas saya.”
Dia mengatakan menjalani kontraknya selama kurang dari setengah tahun dengan menggunakan nama samaran untuk menyembunyikan identitas aslinya. Dia menerima medali sebagai penghargaan atas keberaniannya, kata surat kabar itu.
Ditanya tentang pandangan ayahnya tentang pengabdiannya itu, Nikolai berkata: “Dia bangga pada saya, menurut saya. Ayah saya memberi tahu saya bahwa saya membuat keputusan yang tepat.”
Pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa Dmitry Peskov mendekatinya dan memintanya untuk mengangkat putranya sebagai seorang artileri.
“Dari semua kenalan saya, hanya satu orang, Dmitry Sergeyvich Peskov, yang pada suatu waktu terkenal sebagai seorang liberal mutlak, mengirim putranya. Dia mendatangi saya dan berkata: ‘Anggap dia sebagai artileri reguler’,” kata Prigozhin dalam video yang diunggah di Telegram.
Nikolai Peskov lahir pada 1990 dan tinggal di Inggris pada dekade setelah jatuhnya Uni Soviet pada 1991, menurut surat kabar Kommersant. Dia kemudian kembali ke Rusia dan bertugas di pasukan roket strategis dari 2010 hingga 2012.
Dmitry Peskov dikenai sanksi AS tak lama setelah perang, bersama. Menurut Departemen Keuangan AS, selain Peskov, istri dan dua anaknya yang sudah dewasa, Nikolai dan Elizaveta, juga turut dijatuhi sanksi. [ah]