bar-merah

Modi Kepada Anggota Parlemen AS : Kemitraan AS-India Kuat


Perdana Menteri India Narendra Modi, pada Kamis (22/6), mengatakan kepada anggota Kongres AS bahwa kemitraan Amerika Serikat-India terikat oleh nilai-nilai bersama untuk menghormati debat dan kesetaraan dalam demokrasi.

“AS adalah yang negara demokrasi tertua dan India adalah negara demokrasi terbesar,” kata Modi, saat berpidato dalam sidang gabungan Kongres AS. “Kemitraan kita menjadi pertanda baik bagi masa depan demokrasi.”

Anggota Kongres AS memuji pidato Modi sebagai peluang utama untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara Amerika Serikat dan India, meskipun masih terdapat kekhawatiran tentang catatan hak asasi manusia Modi.

“Kemitraan kita — yang mencakup perdagangan, inovasi, teknologi, dan keamanan — tidak pernah sedekat ini, lebih kuat, atau lebih penting. Dari dasar yang kokoh ini, segala sesuatu mungkin terjadi. Saya menantikan peningkatan hubungan ekonomi dan keamanan nasional antara dua negara besar kita,” kata Ketua DPR Kevin McCarthy dalam sebuah pernyataan setelah pidato tersebut.

Kepada anggota Kongres AS, Modi mengatakan bahwa ekonomi India yang tumbuh pesat didorong oleh pembangunan yang dipimpin oleh perempuan dan inovasi teknologi yang digerakan oleh generasi muda. Ia juga mengatakan pertumpahan darah dan penderitaan di Ukraina harus diakhiri dan menekankan pentingnya “Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan inklusif, yang dihubungkan oleh laut yang aman.”

Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell dalam sebuah pernyataan setelah bertemu dengan Modi, mengatakan “India dan Amerika Serikat saling terikat lebih dari soal perdagangan yang kuat dan nilai-nilai dasar. Kita berbagi kepentingan untuk menjaga Indo-Pasifik tetap bebas dan terbuka, dan kita menghadapi tantangan yang sama. India memahami perilaku berperang China secara langsung.”

Jeda-jeda dalam pidato Modi disambut oleh teriakan antusias “Modi, Modi, Modi,” dari pengunjung yang memenuhi galeri atas ruang DPR. Tepuk tangan yang paling lama dari anggota Kongres terjadi setelah Modi menyebut latar belakang India yang dimiliki oleh Wakil Presiden Kamala Harris.

Modi adalah satu-satunya perdana menteri India yang berpidato dua kali pada pertemuan gabungan Kongres. Pidato sebelumnya di depan Kongres dilakukan pada tahun 2016. Ia gagal untuk mendapatkan visa berkunjung ke Amerika Serikat atas dasar masalah hak asasi manusia pada tahun 2005 saat pemerintahan Presiden George W. Bush. [my/rs]

Source link



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com