bar-merah

Hampir Dua Juta Jemaah Laksanakan Ibadah Haji  


Sekitar 1,8 juta jemaah hari Rabu (28/6) berjuang mengatasi suhu panas yang menyengat ketika melakukan ibadah haji di Arab Saudi; termasuk melempar jumrah dengan batu kerikil, yang melambangkan tindakan Nabi Ibrahim mengikuti perintah Allah SWT dan menolak godaan setan.   

Kerumunan besar jemaah haji berjalan atau naik bus ke kompleks Jamarat yang luas, tepat di luar kota suci Makkah, di mana terdapat jembatan penyeberangan besar yang melewati tiga pilar lebar yang melambangkan setan. Dalam suhu lebih dari 42 derajat Celsius, jemaah diwajibkan melempar tujuh batu kerikil yang telah dikumpulkan pada malam sebelumnya di tempat perkemahan yang dikenal sebagai Muzdalifah.   

Ibadah haji diakhiri dengan menyembelih hewan kurban – dan mencukur kepala bagi laki-laki, atau memotong rambut sepanjang ruas jemari bagi perempuan – menandakan selesainya pelaksanaan ibadah haji. Bagian ibadah terakhir ini, atau yang disebut sebagai tahallul, memiliki makna spiritual dalam kehidupan sehari-hari, yaitu melepaskan diri dari semua hal yang bersifat material. Ini merupakan momentum untuk merenungkan kembali tujuan hidup manusia di dunia, sekaligus memperkuat iman dan takwa.    

Umat Islam yang tidak menjalankan ibadah haji, merayakan Iduladha dengan menyembelih hewan ternak dan membagikan dagingnya kepada warga miskin.    

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima, di mana semua Muslim diwajibkan melakukannya setidaknya sekali dalam hidup mereka jika secara fisik dan finansial mampu.    

Selain menghapus dosa, bagi jemaah haji, ibadah ini merupakan pengalaman relijius yang tidak tertandingi, yang membawa mereka lebih dekat pada Allah SWT dan berhadapan – dalam konteks haji berarti bersilaturahmi – dengan sesama umat Islam dari seluruh penjuru dunia.   

Pelaksanaan ibadah haji tahun ini adalah yang pertama kali dilangsungkan tanpa pembatasan terkait COVID-19. Pemerintah Arab Saudi awalnya memperkirakan akan ada sekitar dua juta jemaah yang melaksanakan ibadah haji, tetapi Selasa malam lalu (27/6) pihak berwenang mengeluarkan angka yang menunjukkan jumlah jemaah haji mencapai 1,8 juta orang. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan hampir 2,5 juta orang yang berhaji pada tahun 2019, satu tahun sebelum perebakan luas virus corona. Krisis ekonomi di berbagai belahan dunia dinilai sebagai salah satu faktor yang menurunkan jumlah jemaah haji tahun ini. [em/ka] 

Source link



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com