bar-merah

OECD: 27% Pekerjaan Berisiko Digantikan oleh AI


Lebih dari 25 persen pekerjaan yang dipegang oleh pekerja yang tinggal di negara-negara terkaya di dunia bisa diambil alih oleh artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang semakin mirip manusia. Ini tertuang dalam laporan baru yang dirilis Selasa oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Organisasi itu melakukan survei terhadap 38 negara anggotanya – yang mencakup negara-negara kaya seperti Amerika Serikat dan Prancis serta ekonomi berkembang seperti Estonia dan Meksiko. Didapati bahwa 27 persen angkatan kerja memiliki pekerjaan yang dapat dengan mudah diotomatisasi.

Survei juga mendapati bahwa para pekerja khawatir akan kehilangan mata pencarian karena AI.

OECD mengatakan sejauh ini hanya ada sedikit bukti bahwa ini sedang terjadi, tetapi mungkin karena pengembangan AI masih dalam tahap awal.

Survei juga dilakukan sebelum ledakan kemunculan AI generatif Seperti ChatGPT.

Negara-negara yang paling terpapar berada di Eropa Timur termasuk Polandia, Republik Ceko dan Slovakia, dan Hongaria di mana lebih dari sepertiga pekerjaan bisa diotomatisasi dengan mudah.

Terlepas dari kecemasan atas munculnya AI, dua pertiga pekerja yang sudah memanfaatkan AI mengatakan bahwa otomatisasi telah membuat pekerjaan mereka tidak terlalu berbahaya atau melelahkan. OECD mengatakan terpulang pada pembuat kebijakan untuk membantu pekerja bersiap akan perubahan itu dan memanfaatkan peluang yang akan dihadirkan AI. [ka/jm]

Source link



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com