bar-merah

Singa Laut, Lumba-Lumba California Diselamatkan dari Efek Alga Beracun


Singa laut dan lumba-lumba sakit akibat alga atau ganggang beracun di perairan California, di mana ratusan hewan terdampar di pantainya. Wartawan VOA Mike O’sullivan mengunjungi Pusat Mamalia Laut Pasifik di Laguna Beach, California, di mana para petugas menyelamatkan dan mengobati hewan-hewan yang sakit. 

Pusat Mamalia Laut Pasifik di Laguna Beach, California, merehabilitasi singa laut dan berbagai mamalia laut lainnya yang jatuh sakit karena asam domoat beracun yang dihasilkan oleh ganggang yang tumbuh dengan cepat.

Dr. Alissa Deming adalah dokter hewan dan ilmuwan kelautan di pusat tersebut. Ia mengatakan racun tersebut dapat mengakibatkan kejang-kejang dan kerusakan otak pada mamalia laut. Ia menambahkan, “Rata-rata pada bulan Juni atau Juli, kami mungkin menyelamatkan mulai tiga hingga enam ekor singa laut California, dan dalam enam pekan ini, kami telah menyelamatkan dan merespons lebih dari 104 hewan.”

Alga beracun semakin umum terlihat sewaktu air menjadi lebih hangat, seperti yang terjadi tahun ini dengan munculnya arus Samudera Pasifik dan pola cuaca yang disebut El Nino.

Para petugas penyelamat dan dokter hewan memeriksa seekor singa laut muda, memeriksa tanda-tanda vital dan sampel darahnya. Reaksi akibat racun mungkin telah membawa hewan-hewan itu ke tempat ini. Tetapi banyak hewan di sana yang memiliki masalah lainnya.

Glenn Gray adalah CEO Pusat Mamalia Laut Pasifik. Ia mengemukakan, “Kami mendapati bahwa lebih dari 40 persen pasien kami memiliki beberapa luka tembak. Ini mungkin bukan penyebab mereka terdampar di pantai atau mengapa mereka berada di sini, tetapi bagaimanapun, mereka juga menderita karena itu.”

Luka tembak biasanya disebabkan oleh para nelayan yang melepaskan tembakan ke arah singa laut untuk membuat hewan-hewan itu menjauh dari hasil tangkapan mereka. Cedera lainnya diakibatkan oleh jeratan tali pancing atau jala nelayan. Tetapi hewan-hewan itu mendapatkan pertolongan di pusat tersebut.

Dr. Deming memeriksa hasil ronsen seekor singa laut. Siripnya  yang terluka telah diperbaiki melalui operasi.

 

Hampir 25 persen singa laut dewasa mengidap kanker, kerap kali kanker serviks yang disebabkan oleh virus, seperti halnya yang terjadi pada manusia. Ini dipicu oleh substansi beracun buatan manusia yang dibuang atau hanyut ke lautan.

Seekor singa laut yang dirawat baru-baru ini di pusat itu misalnya, hanya menderita keracunan. Tetapi singa laut ini dirawat hingga benar-benar sehat, dan kemudian dilepasliarkan ke rumahnya di lautan. Ini adalah kisah yang berakhir menyenangkan bagi hewan tersebut yang dilepaskan bersama satu ekor hewan lainnya.

Shawn Abbey mengoordinasikan upaya penyelamatan  dan respons di Pusat tersebut. Ia mengatakan, “Luar biasa. Maksud saya, inilah alasan kami bekerja di sini. Kami di sini untuk membuat kesehatan mereka pulih lagi dan membawa mereka kembali ke rumah mereka di lautan. Ini sungguh perasaan yang luar biasa akhirnya melihat hal itu.”

Kesehatan sejumlah hewan lainnya tak pernah bisa pulih lagi. Akan tetapi para petugas di pusat itu mengatakan keberhasilan mereka memulihkan kesehatan hewan-hewan lainnya telah membuat upaya penyelamatan mereka itu sungguh berarti. [uh/ab]

Source link



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com