bar-merah

Setelah Didera Panas Ekstrem, Jambore Pramuka di Korsel Terancam Dihantam Topan


Penyelenggara Jambore Pramuka Dunia pada Senin (7/8) berlomba mengevakuasi ribuan peserta yang sebagian besar remaja dari perkemahan di Korea Selatan. Hantaman topan diperkirakan akan melanda daerah itu hanya beberapa hari setelah serbuan gelombang panas yang terjadi sebelumnya. 

Topan Khanun, yang telah menyebabkan kerusakan parah di selatan Jepang, diprediksi akan mencapai selatan Korea Selatan pada Kamis (10/8), dekat lokasi perkemahan jambore di Provinsi Jeolla. 

Hujan deras dan angin dapat menurunkan suhu panas di tempat tersebut yang mencapai hingga 34 derajat Celsius. Suhu ekstrem itu pula yang telah membuat ratusan anggota pramuka jatuh sakit dan mengakibatkan beberapa kontingen memutuskan untuk mundur. 

Pemerintah Korea Selatan telah menginformasikan kelompok itu bahwa mereka berencana meninggalkan perkemahan lebih awal karena topan, kata Organisasi Gerakan Pramuka Dunia. 

Rencana terperinci akan diumumkan pada Senin (7/8). Namun, kantor Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan ada rencana untuk menyediakan akomodasi di daerah Seoul. 

Lebih dari 40.000 orang, sebagian besar pramuka berusia 14 hingga 18 tahun, mengikuti jambore, pertemuan pramuka dunia pertama sejak pandemi. Korea Selatan berjanji untuk memastikan keamanan acara tersebut, dan memasok truk air, ruang ber-AC, dan petugas medis. 

Penyelenggara menuai kritik pedas dari orang tua dan masyarakat karena gagal mengantisipasi cuaca panas. Kim Kwan-young, Gubernur Provinsi Jeolla Utara, meminta maaf pada Minggu (6/8) karena tidak mempersiapkan diri dengan baik. 

Pramuka dari 155 negara turut menyemarakkan acara tersebut. 

Kontingen Australia turut yang meninggalkan lokasi perkemahan dengan alasan menghindari risiko topan, berdasarkan laporan lembaga penyiaran Australia ABC. 

Sebelumnya kontingen AS dan Inggris juga memutuskan meninggalkan jambore karena terpaan gelombang panas. Kontingen AS memilih tinggal di pangkalan militer AS dan Inggris di hotel di Ibu Kota Seoul. 

Pramuka Singapura juga telah pindah ke akomodasi di tempat lain, tetapi tetap ikut dalam kegiatan di lokasi jambore, kata penyelenggara. 

Berbagai otoritas dan bisnis turun tangan untuk membantu, termasuk dengan menyumbangkan air dan es krim, sementara Ordo Jogye dari Buddhisme Korea membuka kuilnya untuk para pramuka. [ah/rs]

Source link



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com