bar-merah

India dan Australia Berkomitmen Tingkatkan Hubungan Strategis

India dan Australia, Selasa (21/11) mengatakan mereka berkomitmen untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan strategis, sewaktu para diplomat utama mereka berbagi keprihatinan atas China, keamanan regional, dan perang Israel-Hamas.

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong sehari setelah keduanya bersama dengan menteri pertahanan negara masing-masing mengadakan pembicaraan di New Delhi.

Jaishankar mengatakan ia dan Wong memperhatikan peningkatan hubungan mereka di bidang perdagangan dan pertahanan, dan ada “momentum nyata” dalam hubungan mereka.

Indo-Pasifik adalah prioritas utama bagi kedua negara, kata mereka. Baik Jaishankar maupun Wong mengatakan negara mereka berkomitmen terhadap kawasan Indo-Pasifik yang bebas, inklusif, dan berbasis aturan.

Meskipun tidak satupun dari mereka yang menyebutkan nama China, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles pada hari Senin mengatakan bahwa China tetap menjadi perhatian utama bagi India dan Australia.

“Bagi kami berdua, China adalah mitra dagang terbesar kami. Bagi kami berdua, China adalah kekhawatiran keamanan terbesar kami,” kata Marles.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh (kiri), menyambut Wakil Perdana Menteri Australia dan Menteri Pertahanan Richard Marles di New Delhi, India, Senin, 20 November 2023. (AP/Manish Swarup)

Setelah Canberra membuat marah Beijing pada tahun 2018 dengan melarang raksasa telekomunikasi China, Huawei, meluncurkan 5G di negara tersebut, hubungan ekonomi telah membaik sejak Australia memilih pemerintahan kiri-tengah pada tahun 2022. Namun kedua negara terus bersaing untuk mendapatkan pengaruh di Asia-Pasifik.

Bagi India, kebuntuan militer selama bertahun-tahun di sepanjang perbatasan yang disengketakan dengan China telah memperburuk ketegangan dan membawa hubungan ke titik terendah dalam sejarah.

India dan Australia juga berupaya memperkuat Quad, sebuah aliansi keamanan yang juga mencakup Jepang dan Amerika Serikat.

Jaishankar juga mengatakan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober adalah tindakan terorisme. Ia menyebut situasi di Gaza sebagai “krisis kemanusiaan” yang membutuhkan bantuan segera.

Wong mengatakan ia memiliki pandangan yang sama dengan India dan menambahkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza sangat buruk. Ia juga menyoroti perlunya “Israel untuk mematuhi hukum internasional dalam tindakannya, termasuk melindungi warga sipil.” [ab/lt]

Source link



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com