ZONAUTARA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menghitung sepanjang tahun 2023 telah terjadi 105 bencana, yang menyebabkan 48 rumah milik warga rusak.
Data dari Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Sitaro menunjukan angin kencang menjadi penyebab utama. Sesuai laporan, setidaknya 40 rumah warga rusak sedang hingga berat, akibat terpaan angin kencang.
Sementara itu, bencana tanah longsor terjadi 11 kali di lima kecamatan yakni Kecamatan Siau Timur, Siau Barat, Siau Barat Utara, Tagulandang dan Biaro, menghancurkan rumah warga, jalan dan jembatan serta sejumlah talud penahan tanah.
Sedangkan dampak bencana kekeringan, BPBD mulai menerima laporan kekurangan air bersih pada September hingga Oktober. Sesuai data, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro telah menyalurkan bantuan air bersih di 30 kampung.
Untuk gelombang pasang, empat desa terdampak yakni Buhias, Binalu, Bahoi dan Pehe.
Gunung Api Karangetang ikut menyumbang bencana. Dilaporkan terjadi tiga kali erupsi gunung api dan tiga kali banjir lahar hujan.
Sedangkan angin puting beliung, yang terjadi pada 20 Mei 2023 itu, merusak rumah warga, fasilitas pemerintah dan perahu warga.
“Dari bencana yang terjadi tidak ada laporan korban hilang, luka luka ataupun meninggal dunia,” kata Kepala Pelaksana BPBD Sitaro, Joickson Sagune, Rabu (17/1/2024).
Sagune menjelaskan untuk skema laporan bencana, dari aparat desa membuat laporan, yang diketahui oleh camat, kemudian diteruskan ke Bupati, dengan tembusan ke BPBD, Dinas Sosial dan Dinas PUPRPKP.
“Jika dampak bencana mendesak, kami juga punya layanan lewat group Whatsapp, sehingga bisa langsung ditinjau,” ucap Sagune.
Ia juga memastikan kepada warga terdampak bencana selama tahun 2023 sudah diberi bantuan seperti peralatan tidur, peralatan mandi, serta bahan makanan.
“Semua dijangkau bantuan,” tutur dia.
Peta Potensi Daerah Rawan Bencana Kepulauan Sitaro
Dari Peta di BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro, terlihat seluruh Kecamatan berpotensi masuk daerah rawan bencana.
Pada peta ini bencana diklasifikasikan, diantaranya gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, banjir, banjir bandang, tanah longsor dan kekeringan.
Khusus untuk letusan gunung api Karangetang dan tanah longsor seluruh kampung dan kelurahan di Kecamatan Siau Timur dan Siau Barat Utara masuk daerah potensi rawan bencana.
Sedangkan tsunami seluruh kampung di Kecamatan Tagulandang masuk potensi rawan terancam bencana tersebut.
“Untuk kekeringan tercatat merata di semua kecamatan di Kabupaten Kepulauan Sitaro,” jelas Sagune.