ZONAUTARA.com – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, khususnya jenis pertalite, mendapat perhatian semua pihak. Berbagai informasi pun muncul, termasuk dugaan adanya mafia BBM yang sengaja meraup untung lebih, dari keterlambatan kapal akibat cuaca buruk.
Selama sepekan terakhir, aktifitas di media sosial khususnya Facebook di Kepulauan Sitaro banjir keluhan atas sulitnya mendapatkan pertalite.
Kejadian seperti ini bukan pertama kali. Pada Desember 2023 lalu, situasi serupa pernah terjadi. Anehnya disetiap kali informasi BBM kosong, ada saja tiba -tiba pengecer yang berjualan pertalite, padahal distribusi di pulau Siau dilakukan serentak dengan kapal laut.
Informasi ini kemudian mendapat respon Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) DR Agus Toni Poputra. Ia menjelaskan hasil penelusuran soal adanya mafia BBM.
Dugaan adanya mafia BBM tersebut, dikarenakan belum seminggu distribusi BBM lewat kapal penyalur tiba di pulau Siau, stok pertalite sudah habis.
Menurut Poputra, kuat dugaan ada permainan pengecer atau pihak yang sengaja mengumpulkan BBM untuk selanjutnya dijual dengan harga tinggi.
Terkait kelangkaan, Poputra menjelaskan ada tiga alasan yang perlu dipahami, yakni lambatnya agen menebus atau membeli BBM, yang kedua keterlambatan kapal, dan ketiga perilaku pengelola di lapangan.
Jika yang pertama terselesaikan, tinggal menunggu pengiriman lewat kapal yang tergantung dengan kondisi cuaca. Dan informasi salah satu penyebab yakni keterlambatan kapal.
“Penyebabnya keterlambatan kapal, karena cuaca buruk,” kata Poputra, Minggu (21/1/2024).
Menurut Poputra ada permainan pihak yang ingin mengambil keuntungan lebih dengan memanfaatkan keterlambatan kapal.
“Ada pengecer nakal, mereka sengaja menimbun BBM, saat ada keterlambatan kapal BBM baru dijual dengan harga yang tinggi,” katanya.
Intinya, Pemerintah Daerah, kata Poputra mengharapkan para agen BBM di Sitaro melaksanakan usahanya, jangan sampai merugikan masyarakat karena manajemen stok yang buruk.
Pemda kata dia, juga mendorong pengusaha di Kepulauan Sitaro bisa mengajukan izin menjadi agen BBM, agar terjadi persaingan yang sehat dan menguntungkan konsumen.
“Pemda akan terus bekerjasama dengan Pertamina untuk memantau kinerja agen. Sekiranya ada lagi kelangkaan BBM karena perilaku agen, maka bisa diambil tindakan oleh Pertamina lewat pengalihan kuota antar agen ataupun mencabut izin,” jelas dia.