ZONAUTARA.COM – Hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Penjabat (Pj) Bupati Sitaro Joi E. B. Oroh ingatkan masyarakat mewaspadai bencana.
Selama sepekan terakhir, terpantau cuaca di Kepulauan Sitaro didominasi hujan dengan intensitas tinggi. Selain itu, angin kencang dan gelombang tinggi masih sering terjadi.
Menyikapi kondisi ini Pj Bupati Sitaro Joi E.B. Oroh yang juga bekas Kepala BPBD Provinsi Sulawesi utara, mengajak warga untuk mengenali potensi ancaman bencana.
Saat hujan sudah terjadi lebih dari satu jam, Oroh meminta warga khususnya yang tinggal di bantaran kali supaya mulai mengevakuasi mandiri.
Takutnya, saat banjir datang warga tidak punya cukup waktu untuk mengamankan diri, apalagi kali yang jalurnya langsung ke Gunung Api Karangetang.
“Harus mengevakuasi diri, mengamankan semua keluarga dan barang berharga, toh kalau tidak terjadi bencana bisa kembali saat cuaca membaik, intinya selamat dulu,” kata Oroh.
Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kepulauan Sitaro, Oroh mengaku sudah mengirim surat pemberitahuan kepada Camat, Lurah dan Kepala Desa, supaya mewaspadai cuaca buruk.
“Pada saat cuaca buruk, tidak diperkenankan warga beraktifitas di kebun atau di laut saat gelombang tinggi,” katanya.
Sejak Senin, 15 Januari 2024 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro juga sudah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 13 Februari 2024 mendatang.
Ia juga mengimbau supaya Pemerintah di Kecamatan maupun kelurahan dan desa lebih waspada untuk mengingatkan dan membantu masyarakat.
“Jangan sampai, masyarakat terkena bencana, perangkat Pemerintahan justru tidak tahu,” tegas Oroh.
Oroh juga mengajak supaya warga bisa bekerjasama mengikuti arahan atau instruksi dari Pemerintah ketika terjadi bencana, demi keamanan bersama.
Imbuan Pos Gunung Api Karangetang
Kepala Pos Gunung Api Karangetang, Yudia Tatipang saat dihubungi Zonautara.com, Minggu 21 Januari 2024, menjelaskan kondisi pasca cuaca buruk.
Menurut Tatipang, hingga saat ini khusus kali yang berhubungan langsung ke Gunung Api Karangetang patut diwaspadai.
Ini kata dia, dikarenakan material gunung masih tertahan di jalur kali, sehingga sewaktu – waktu ketika hujan lebat bisa memicu material tersebut terbawa air ke daerah lebih rendah.
“Patut diwaspadai, potensi lahar hujan dan banjir bandang yang bisa mengalir hingga ke pantai,” jelas Tatipang.