SITARO, ZONAUTARA.COM-Kondisi cuaca jadi pertimbangan perubahan jadwal penerbangan pesawat angkutan perintis PT SAM Air rute Kepulauan di wilayah Nusa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
Sebelumnya pesawat SAM Air dijadwalkan berangkat setiap hari Senin dari Bandara Sam Ratulangi Manado melayani rute penerbangan di Kepulauan Sitaro, Sangihe, Pulau Miangas dan Kepulauan Talaud dan kembali lagi ke Manado di hari yang sama.
Sesuai dengan rilis dari Kementrian Perhubungan pekan ini, untuk jadwal terbaru di Bulan Maret 2024 ini pesawat angkutan perintis SAM Air berangkat dari Bandara Sam Ratulangi Pukul 07.00 WITA dan tiba di Bandara Taman Bung Karno Siau Pukul 07.46 WITA, selanjutnya melanjutkan perjalanan dan tiba di Bandara Naha, Tahuna pada Pukul 08.41 WITA.
Dari Bandara Naha, pesawat SAM Air akan berangkat Pukul 09.10 WITA dan tiba di Bandara Pulau Miangas Pukul 10.16 WITA. Kemudian dari Miangas akan melanjutkan sekira Pukul 10.30 WITA dan tiba di Bandara Melonguane Kepulauan Talaud Pukul 11.22 WITA.
“Di Melonguane pesawat akan bermalam dan nanti melanjutkan perjalanan besok (Selasa),” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Indra Purukan saat dihubungi.
Lanjut Indra, nantinya dari Miangas Pesawat akan tiba di Bandara Naha pada Selasa pagi Pukul 07.52 WITA dan lanjut ke Bandara Taman Bung Karno Siau tiba Pukul 09.40 WITA dan melanjutkan rute ke Bandara Samratulangi Manado pada Pukul 10.35 WITA.
Menurut Indra, perubahan jadwal penerbangan angkutan perintis pesawat SAM Air ini merupakan permintaan dari operator pesawat karena alasan kondisi cuaca.
“Kondisi cuaca di Kepulauan Miangas dan Melonguane sangat rawan berpotensi delay,” katanya.
Sedangkan seluruh bandara di Kepulauan Nusa Utara ini tidak difasilitasi atau memungkinkan untuk penerbangan di malam hari.
“Itu jadi kendala lagi. Bandara kita tidak untuk malam hari,” ucap Indra.
Perubahan jadwal ini justru disambut baik warga di Pulau Siau. Menurut warga, dengan ditundanya penerbangan sehari, warga menjadi punya waktu untuk mempersiapkan diri berangkat serta pihak operator juga bisa beristirahat.
“Kan biasanya tiba Senin berangkat lagi di hari yang sama. Saya rasa itu sangat melelahkan bagi operator pesawat, dan bagi warga juga yang tiba hari Senin masih punya waktu untuk istirahat dan kembali lagi keesokan harinya, apalagi jikalau ada tamu,” jelas Jerry Kawowode, warga Kecamatan Siau Barat, sambil berharap kedepan pesawat yang melayani rute kepulauan tidak hanya angkutan perintis.