ZONAUTARA.com – Banyak ibu yang merasa khawatir jika anak sulit makan, sehingga seringkali tergoda untuk memaksa mereka agar menghabiskan porsi makanan yang lebih besar.
Meskipun tujuan dari tindakan tersebut adalah untuk memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, namun ada beberapa dampak buruk yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah poin-poin penting yang harus dipertimbangkan oleh para orang tua ketika cenderung memaksakan anak-anak mereka untuk makan lebih banyak:
1. Anak Tertekan
Memaksa anak untuk makan dengan porsi yang besar atau makanan yang tidak disukai dapat menyebabkan anak merasa tertekan dan stres.
Sebagai gantinya, lebih baik untuk mengenalkan anak pada makanan sehat secara perlahan.
Jika itu tidak berhasil, mencoba mengkreasikan makanan dengan bentuk dan warna yang menarik dapat membantu merangsang nafsu makan anak.
2. Trauma Pada Waktu Makan
Anak-anak secara perlahan membentuk preferensi terhadap makanan seiring berjalannya waktu.
Jika mereka sering mengalami pemaksaan saat makan bersama orang tua, kemungkinan besar mereka akan mengalami trauma terkait waktu makan.
Hal ini dapat membuat dapur dan ruang makan di rumah menjadi tempat yang menakutkan bagi mereka.
Dampaknya, ketika dewasa, anak mungkin lebih memilih untuk makan diluar agar merasa lebih nyaman.
3. Membenci Makanan
Tidak semua anak akan merespon positif jika dipaksa untuk makan dengan porsi yang besar atau makanan yang tidak mereka sukai.
Lebih sering daripada tidak, anak justru akan membenci makanan tersebut. Akibatnya, kesempatan untuk membuat mereka mengonsumsi makanan bernutrisi akan terlewatkan.
Dengan memahami dampak negatif dari memaksa anak makan, para orang tua diharapkan untuk lebih bijaksana dalam pendekatan terhadap masalah ini.
Memberikan pilihan sehat dan menarik serta memperhatikan respons anak terhadap makanan dapat membantu menciptakan kebiasaan makan yang baik dan sehat bagi mereka.
Selain itu, penting bagi orang tua untuk selalu mendengarkan dan memahami kebutuhan serta preferensi makanan anak.
Mengajari anak untuk mengeksplorasi berbagai jenis makanan sejak dini juga merupakan langkah penting dalam membentuk kebiasaan makan yang baik.
Dengan demikian, menghindari pemaksaan saat anak makan dapat membantu menciptakan hubungan yang positif antara anak dan makanan, serta mencegah terjadinya dampak negatif jangka panjang terkait pola makan anak.
Menjaga keseimbangan antara memberikan asupan gizi yang cukup dan menghormati keinginan anak akan membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan harmonis di meja makan keluarga.