bar-merah

Ratusan Ribu Orang Berpawai dalam Parade Pride Sao Paulo

Ratusan ribu orang memadati pusat kota Sao Paulo, Brazil, pada hari Minggu (2/6) untuk mengikuti parade Pride tahunan kota tersebut. Banyak yang mengenakan pakaian berwarna hijau dan kuning sebagai bagian dari kampanye untuk “merebut kembali” warna bendera Brazil yang dirampas oleh kelompok politik sayap kanan.

Sebuah bendera pelangi besar menutupi fasad Museum Seni Sao Paulo untuk menyambut para pengunjung yang datang dalam suasana meriah, dengan iringan musik yang berdentum dan kostum yang luar biasa, serta berbagai spanduk yang menyatakan, “Segala bentuk cinta, segala bentuk keberadaan.”

Bagi Eugenio dos Santos, salah seorang peserta parade yang mengenakan kostum kuning dan hijau, berpartisipasi dalam acara tersebut, yang menjadi salah satu parade terbesar di dunia, merupakan upaya untuk “berjuang untuk visibilitas, melawan kekerasan, mengatakan bahwa kami ada dan merupakan warga negara dengan segala hak dan kewajibannya.”

Ratusan Ribu Orang Berpawai dalam Parade Pride Sao Paulo

Menurut asosiasi ABGLT Brazil, hampir 20 juta orang Brazil atau sekitar 10% dari total populasi mengidentifikasi diri mereka sebagai LGBTQ+.

Para peserta parade menyerukan agar isu-isu mereka diangkat oleh para kandidat pemilu pada bulan Oktober mendatang.

Parade ini diadakan hanya beberapa hari setelah sejumlah partai sayap kanan dan evangelis di Kongres berhasil meloloskan larangan penggunaan uang publik untuk mempromosikan atau mendanai berbagai tindakan yang menentang nilai-nilai “keluarga tradisional,” seperti aborsi atau operasi ganti kelamin untuk anak di bawah umur.

Penyelenggara acara tahun ini telah menyerukan kepada para peserta agar mengenakan pakaian berwarna kuning dan hijau sebagai bentuk protes terhadap mantan presiden sayap kanan Jair Bolsonaro dan para pendukungnya, yang telah merampas warna-warna nasional selama masa pemerintahannya.

Kejahatan homofobia dapat dihukum di Brasil sejak tahun 2019, tetapi serangan terhadap kaum gay dan transeksual tercatat terjadi setiap hari. Sejumlah kelompok HAM mengatakan bahwa 145 orang trans dibunuh di negara ini pada tahun 2023 lalu. [th/rs]

Selengkapnya baca di VOA



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
TAGGED:
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com