SITARO, ZONAUTARA.com – Memasuki masa transisi, usai masa tanggap darurat bencana erupsi Gunungapi Ruang dihentikan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) kirim tenaga ASN dan THL bekerja di Pulau Tagulandang.
Pemberitahuan kerja bakti ini tertuang pada surat bernomor 600.4.1/564/Sekr, bersifat penting. Intinya dalam surat yang ditandatangani Sekertaris Daerah Kepulauan Sitaro, Denny D. Kondoj, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengirim 6 – 10 orang ASN dan THL untuk melaksanakan kerja bakti massal pada 12 – 13 Juni 2024 di Pulau Tagulandang.
Ditegaskan bagi pegawai yang berangkat wajib dilengkapi alat kebersihan seperti sekop, sapu lidi, dan martil. Pemerintah menyediakan kapal Fery bagi semua relawan yang berangkat.
Kegiatan ini dibuka langsung, Asisten Administrasi Umum, dr Semuel Raule di Pandopo Kantor Camat Tagulandang, Rabu 12 Juni 2024.
Kepada semua pegawai yang hadir baik dari Pulau Siau dan Tagulandang, ia berharap kehadiran pemerintah akan memberikan dampak positif terhadap langkah pemulihan bagi warga penyintas erupsi Gunungapi Ruang.
Kondisi terakhir Pulau Tagulandang, hingga saat ini ribuan rumah warga dilaporkan rusak, kondisi jalan dan pemukiman masih tertutup abu tebal, ratusan siswa terdampak belum masuk sekolah, dan warga masih panik.
Gerakan sosial ini, kata Raule merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari ulang tahun Kabupaten Kepulauan Sitaro yang ke 17 tahun, dimana semua warga di tanah Karangetang, Mandolokang, dan Kolo – kolo bersama – sama menaruh simpati atas bencana alam yang terjadi dan saling membantu.
“Sebenranya di laksanakan pada 23 Mei 2024, selain upacara dan Ibadah ada Bakti Sosial namun baru terlaksana saat ini,” kata Raule.
“Tidak ada kata terlambat untuk membantu sesama, karena itu kita semua hadir disini,” sambungnya.
Kata Raule, Pemerintah telah melakukan berbagai kegiatan untuk membantu para penyintas termasuk trauma healing bagi anak – anak, karena itu kehadiran ASN dan THL kali ini membantu dari sisi pemulihan fisik bagi warga di Pulau Tagulandang.
Fokus pekerjaan yakni membersihkan area umum seperti jalan raya maupun di area pemukiman penduduk dan membantu warga jika ada perbaikan rumah.
“Kehadiran kita akan memberikan dampak yang baik, terhadap mental bahwa masyarakat tidak ditinggal sendiri, pemerintah tidak hanya ada saat tanggap darurat tapi selesai tanggap darurat kita juga tetap hadir,” ungkap Raule.
“Kehadiran kita diharapkan memberikan semangat bagi saudara kita di Pulau Tagulandang,” harap dia.
Masa tanggap darurat yang dimulai sejak 16 April 2024 dinyatakan berakhir pada 10 Juni 2024, selanjutnya Pemerintah menetapkan Surat Keputusan Bupati Kepulauan Sitaro 129 Tahun 2024 tentang penetapan status transisi darurat ke pemulihan bencana, berlaku mulai 11 Juni 2024.