KOTAMOBAGU, ZONAUTARA.com – Chendra Makalalag, (29) peserta dari cabang Qiraat Sab’ah Murottal Golongan Dewasa, turut berpartisipasi dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXX Tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Mewakili Kafilah Kota Kotamobagu, Chendra memberikan kesan mendalam dan beberapa masukan konstruktif mengenai pelaksanaan MTQ tahun ini.
“Pengalaman saya sangat luar biasa,” ujar Chendra.
“Sejak persiapan sampai pelaksanaan, Pemerintah Kota Kotamobagu sudah berusaha dengan baik untuk menjadi tuan rumah yang baik. Ketika pembukaan, terlihat jelas bahwa persiapannya sangat matang, seolah-olah kita sedang menghadiri MTQ Provinsi yang bernuansa Nasional,” kata Chendra, Kamis, 11 Juni 2024.
Chendra, yang telah berpartisipasi dalam MTQ sejak usia 12 tahun pada tahun 2006, menyatakan bahwa MTQ XXX ini adalah yang paling meriah yang pernah ia ikuti.
“Pembukaan kemarin sangat megah, dan antusiasme masyarakat Kotamobagu luar biasa. Ini menandakan bahwa masyarakat sangat menyambut MTQ Provinsi kali ini dengan penuh semangat. Secara umum, kesannya sangat luar biasa,” ucapnya lagi.
Namun, Chendra juga memberikan beberapa masukan untuk peningkatan di masa depan.
“Alhamdulillah, panitia penyelenggara sudah bekerja maksimal. Namun, untuk penyelenggaraan ke depan, baik di Kotamobagu maupun di daerah lain, perlu ada beberapa peningkatan. Misalnya, pengaturan tempat lomba. Kemarin, cabang lomba hafalan Al-Qur’an dilaksanakan di Akbid Bunda Kotamobagu. Meskipun tempatnya bagus, euforia MTQ Tingkat Provinsi rasanya kurang pas di situ karena kurang terjangkau oleh masyarakat.”
Chendra menekankan pentingnya penyelenggaraan lomba di lokasi yang lebih terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat.
“Ajang ini merupakan salah satu syiar untuk menarik minat masyarakat menyaksikan penampilan para penghafal Al-Qur’an, yang akhirnya bisa menjadi inspirasi bagi mereka. Sayangnya, pelaksanaan di Akbid kurang memungkinkan hal ini terjadi. Untuk cabang tilawah dan tilawah anak-anak di Masjid Agung Baitul Makmur sangat bagus, begitu juga dengan fahmil dan syarhil Qur’an di Aula Kantor Wali Kota. Namun, hafalan Al-Qur’an yang pertama kali diikuti Kotamobagu tidak mendapat perhatian yang semestinya.”
Selain itu, Chendra memberikan catatan mengenai personalia Dewan Hakim dan fasilitas penginapan.
“Pengaturan Dewan Hakim sebaiknya disesuaikan dengan bidang keahlian masing-masing. Ada beberapa hakim yang ditempatkan kurang sesuai dengan bidangnya. Untuk penginapan, ada laporan dari teman-teman kafilah lain bahwa mereka hanya memiliki satu WC untuk puluhan orang, dan makanan yang disajikan kurang bervariasi. Kasihan jika datang jauh-jauh kemari tetapi pelayanan tidak memadai.”
Chendra berharap, masukan ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan MTQ di masa mendatang.
“Kami berharap ke depan penyelenggaraan MTQ bisa lebih baik lagi, agar pesan dakwah dan syiar Islam dapat tersampaikan dengan maksimal kepada masyarakat,” tutupnya.