bar-merah

Delegasi Putri Manado tampil gemilang di Cabang Syahril Al- Qur’an MTQ XXX Sulut

Delegasi Manado dalam pada Cabang Lomba Syharil Al-Qur'an, (Foto: ZONAUTARA.com/Yegar Sahaduta).
Delegasi Manado dalam pada Cabang Lomba Syharil Al-Qur'an, (Foto: ZONAUTARA.com/Yegar Sahaduta).

KOTAMOBAGU, ZONAUTARA.com – Di bawah udara sejuk Kotamobagu yang kontras dengan panasnya Manado, delegasi putri Manado tampil gemilang dalam cabang Syarhil Al-Quran di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 2024.

Tim yang terdiri dari Rayyan Zulfanafilah Lasanudin (17 tahun) sebagai pensyarah, Nadia Amelia Aku (18 tahun) sebagai penerjemah, dan Innazwah Nur Hidayah Nayoan (18 tahun) sebagai tilawah, mengusung tema “Implementasi Moderasi Beragama dalam Platform Digital.”

Penampilan mereka tidak hanya menampilkan keterampilan yang memukau tetapi juga menggugah hati penonton.

Rayyan Zulfanafilah membuka presentasi dengan penyampaian yang penuh semangat mengenai pentingnya moderasi beragama di era digital.

Delegasi Manado dalam pada Cabang Lomba Syharil Al-Qur'an, (Foto: ZONAUTARA.com/Yegar Sahaduta).
Delegasi Manado dalam pada Cabang Lomba Syharil Al-Qur'an, (Foto: ZONAUTARA.com/Yegar Sahaduta).

Dengan retorika yang kuat dan pemahaman mendalam, Rayyan berhasil menarik perhatian penonton dan juri sejak awal.

“Kesan selama mengikuti MTQ kali ini, perasaan adrenalinnya sangat terasa, apa lagi tampil di panggung yang cukup besar dan ditonton banyak orang,” ungkap Rayyan.

Meskipun tantangan besar ada di depan mereka, semangat dan persiapan yang matang membuat mereka tampil percaya diri dan mengesankan.

Mereka tidak hanya tampil di panggung tetapi juga mendalami materi yang mereka bawakan, memberikan tantangan tersendiri bagi setiap anggota tim.

Suasana Kotamobagu yang nyaman dan sejuk membuat pengalaman mereka semakin berkesan.

“Suasana di Kotamobagu cukup nyaman, apa lagi cuacanya yang sejuk daripada di Manado. Kebersihan di Kotamobagu sangat baik, begitu juga dengan fasilitasnya, terutama servisnya kepada kafilah-kafilah kota Manado,” tambah Nadia.

Dukungan dari masyarakat dan fasilitas yang memadai membuat mereka merasa dihargai dan didukung sepenuhnya.

Tim ini berharap materi yang mereka bawakan bisa memberikan manfaat bagi para penonton.

“Kami bertiga berharap materi yang sudah kami bawakan tadi boleh berguna untuk para penonton,” ujar Innazwah dengan penuh harap.

Meskipun persaingan ketat, mereka menerima apapun hasilnya dengan lapang dada dan sikap positif. “Apapun hasilnya, kami sangat menerima dengan baik,” tutup Rayyan.

Dengan penampilan yang luar biasa dan pesan yang kuat, delegasi putri Manado tidak hanya berkompetisi tetapi juga memberikan kontribusi penting dalam menyebarkan pesan moderasi beragama di era digital.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com