KOTAMOBAGU, ZONAUTARA.com – Kota Kotamobagu menunjukkan penampilan terbaiknya dalam cabang lomba Syarhil Qur’an pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat provinsi.
Dua tim putra dan putri dari Kota Kotamobagu berpartisipasi dalam lomba ini dengan semangat tinggi, berharap bisa membawa nama baik kota mereka ke tingkat nasional.
Tim dan judul Kafilah Kota Kotamobagu
Tim pertama terdiri dari Tri Wardani Mokodongan (13 tahun) sebagai pembaca tilawah, Susilo Talibo (18 tahun) sebagai pembaca sari tilawah, dan Fabio Milanazzurri Balamba (16 tahun) sebagai pensyarah.
Mereka membawakan judul “Pemimpin yang Beretika Demokrasi dalam Perspektif Al-Qur’an”.
Fabio Milanazzurri Balamba mengungkapkan bahwa persiapan mereka telah dimulai sejak tahun 2022.
“Untuk persiapan saya sendiri dan teman-teman lain sudah dari tahun 2022 sampai sekarang, jadi rasanya itu lega sekali saat final ini. Alhamdulilah, kami memberikan penampilan yang terbaik, dan semoga keputusan besok menunggu pengumuman juara,” kata Fabio.
Persiapan mereka mencakup pembuatan teks, latihan penampilan, dan tilawah yang difasilitasi langsung oleh sekolah MAN Kotamobagu.
Sementara, Tim kedua dalam cabang syarhil quran putri terdiri dari Gladyssah Pranesti Makalalag (17 tahun) sebagai pensyarah, Najmi Fauziah Talibo (18 tahun) sebagai pembaca sari tilawah, dan Shafira Hafiza Antula (13 tahun) sebagai pembaca tilawah.
Mereka membawakan judul “Urgensi Moderasi Beragama dalam Memutus Rantai Intoleransi di Media Sosial”.
Ketiganya merasa sangat antusias mengikuti kompetisi ini.
“Menurut saya kesan yang didapatkan sangat eksaited sekali dikarenahkan banyak orang banyak teman baru, serta menambah pengalaman juga, ditambah lagi Kota Kotamobagu yang menjadi tuan rumah MTQ Provinsi kami sebagai tuan rumah berusaha menampilkan yang terbaik,” ujar salah satu anggota tim, Gladyssah Pranesti Makalalag.
Mereka juga berharap dapat mewakili Provinsi Sulawesi Utara pada MTQ tingkat Nasional dan membawa nama baik Kota Kotamobagu di ajang Nasional.
Namun, tim kedua sempat mengalami sedikit kekecewaan terkait dengan kualitas mikrofon yang digunakan.
“Tadi sedikit kecewa terkait dengan mikrofon yang digunakan dikarenakan suara yang tak stabil padahal kami sudah memberikan penampilan yang maksimal, mungkin masalah dari mikrofon yang berpengaruh pada suara kita tadinya,” tambah mereka.
Dukungan dan fasilitas
Pemerintah Kota Kotamobagu mendapat apresiasi tinggi dari para peserta atas penyelenggaraan MTQ yang dianggap sudah setara dengan tingkat nasional.
Fabio menyatakan, “Bangga menjadi tuan rumah yang bisa membuat kegiatan sebesar ini.”
Tim kafilah Kota Kotamobagu juga merasa sangat terbantu dengan akomodasi yang diberikan, ditempatkan di Hotel Totabuan Citawaya Kotamobagu dengan pembimbing hebat, Pak Amri Wijaya Mamonto.
“Pemondokan jelas yang terbaik karena kafilah Kota Kotamobagu ditempatkan di Hotel Totabuan Citawaya Kotamobagu,” tambah Fabio.
Harapan untuk masa depan
Sekolah MAN Kotamobagu selalu berpartisipasi dalam setiap lomba MTQ selama bertahun-tahun. Namun, untuk cabang syarhil quran, belum pernah ada yang berhasil mencapai tingkat nasional.
Fabio dan timnya berharap mereka bisa menjadi yang pertama.
“Ini adalah momen yang sangat penting bagi kami semua. Kami berharap bisa membawa pulang kemenangan dan menginspirasi generasi berikutnya di Kotamobagu untuk terus berprestasi di ajang MTQ,” ujar Fabio penuh harap.
Dukungan dari sekolah, keluarga, dan masyarakat menjadi motivasi besar bagi mereka untuk memberikan yang terbaik.
“Kami ingin membuktikan bahwa kerja keras dan doa dapat membawa kami ke panggung nasional, bahkan mungkin internasional suatu hari nanti,” tambahnya.
Semoga usaha dan doa mereka membuahkan hasil yang gemilang, membawa kebanggaan bagi Kota Kotamobagu dan menginspirasi lebih banyak pemuda untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan dan budaya yang positif.