ZONAUTARA.com – Sejak Selasa (25/6/2024) malam hingga Rabu siang, cuaca ekstrem dengan hujan berintensitas tinggi melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Utara (sulut).
Bahkan BMKG Stasiun Sam Ratulangi Sulawesi Utara telah mengeluarkan peringatan dini cuaca di sejumlah titik sejak 25 Juni dan berlaku selama tiga hari ke depan.
“Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” tulis BMKG Stasiun Sam Ratulangi Sulawesi Utara dalam postingannya.
Update terbaru hingga siang hari ini pukul 12.30 WITA yang berhasil dirangkum tim Zonautara.com dari berbagai sumber, terdapat sejumlah wilayah di Sulawesi Utara tengah dilanda bencana banjir hingga tanah longsor.
Berikut sejumlah titik bencana banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem yang dirangkum dari sumber resmi hingga media sosial sebagai berikut:
- Rumah warga di Desa Tobayagan, Tobayagan Selatan, Torosik, Mataindo, Mataindo Utara, Adow, Adow Selatan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dilanda banjir.
- Rumah warga di Desa Pusian, Doloduo, Doloduo Dua, Wangga Baru, di Kabupaten Bolaang Mongondow dilanda banjir.
- Bendungan Kosinggalan Desa Doloduo Dua meluap hingga naik ke rumah penduduk.
- Desa Rumbia Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa dilanda banjir.
- Air sungai di Desa Molibagu mengalami peningkatan
- Rumah warga di Desa Bentenan Kabupaten Minahasa Tenggara dilanda banjir.
- Tanah longsor menimpa rumah di Desa Palamba, Kabupaten Minahasa.
- Tanah longsor di ruas jalan antara Desa Mataindo dan Lungkap, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
- Rumah warga Desa Tatengasan, Kabupaten Minahasa Tenggara dilanda banjir.
Cuaca ekstrem hujan lebat merupakan fenomena alam yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global.
Fenomena ini dapat menimbulkan berbagai dampak yang signifikan, baik terhadap lingkungan, ekonomi, maupun sosial.
Dampak yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem hujan berintensitas tinggi, antara lain:
Banjir
Hujan berintensitas tinggi sering kali menyebabkan banjir, terutama di daerah yang memiliki sistem drainase buruk atau di daerah dataran rendah. Banjir dapat merusak infrastruktur, menghancurkan rumah, dan mengakibatkan kerugian material yang besar. Selain itu, banjir juga dapat menyebabkan erosi tanah yang parah, mengubah struktur tanah dan mengurangi kesuburannya.
Longsor
Hujan lebat dapat menyebabkan tanah menjadi jenuh air, yang mengakibatkan peningkatan risiko longsor. Longsor sering terjadi di daerah berbukit atau pegunungan yang memiliki lereng curam. Kerusakan yang ditimbulkan oleh longsor bisa sangat besar, termasuk rusaknya infrastruktur, lahan pertanian, dan kehilangan nyawa.
Degradasi ekosistem
Ekosistem alami seperti hutan, sungai, dan lahan basah dapat mengalami kerusakan akibat hujan berintensitas tinggi. Misalnya, aliran air yang kuat dapat mengubah alur sungai, merusak habitat ikan dan hewan air lainnya. Hutan yang tergenang air dalam waktu lama juga dapat mengalami kerusakan permanen.
Dampak rerhadap ekonomi
Banjir dan longsor yang disebabkan oleh hujan lebat dapat menyebabkan kerugian materiil yang sangat besar. Infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan dapat rusak atau hancur. Biaya perbaikan dan rekonstruksi ini sangat tinggi dan memerlukan waktu yang lama.
Hujan berintensitas tinggi dapat mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat. Banjir dapat menghambat transportasi dan logistik, sehingga distribusi barang terganggu. Sektor pertanian juga sangat terpengaruh, dengan tanaman yang rusak atau mati akibat genangan air.
Frekuensi cuaca ekstrem yang meningkat juga berdampak pada sektor asuransi. Perusahaan asuransi mungkin harus menaikkan premi untuk menutupi risiko kerugian yang lebih tinggi akibat bencana alam. Hal ini dapat menambah beban biaya bagi masyarakat dan bisnis.
Dampak Terhadap Sosial
Hujan berintensitas tinggi sering kali memaksa penduduk untuk mengungsi dari rumah mereka yang terendam banjir atau rusak akibat longsor. Pengungsian massal ini menimbulkan berbagai masalah sosial, termasuk kebutuhan akan tempat penampungan, makanan, air bersih, dan layanan kesehatan.
Cuaca ekstrem dengan hujan lebat dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat. Genangan air dapat menjadi sarang bagi nyamuk yang menyebarkan penyakit seperti demam berdarah dan malaria. Selain itu, air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit diare dan infeksi kulit.
Bencana alam seperti banjir dan longsor dapat menimbulkan stres dan trauma bagi korban yang mengalaminya. Kehilangan tempat tinggal, harta benda, dan bahkan anggota keluarga dapat meninggalkan dampak psikologis yang mendalam dan membutuhkan waktu lama untuk pulih.