GORONTALO, ZONAUTARA.COM – Status tanggap darurat atas bencana longsor di lokasi tambang emas Tulabolo, Suwawa, berakhir pada Sabtu, 13 Juli 2024. Bupati Bone Bolango, Merlan Uloli, menyatakan bahwa sesuai SOP kebencanaan, masa tanggap darurat hanya berlangsung selama tujuh hari.
Menurut Bupati, hingga hari kelima tidak ada tanda-tanda bahwa korban yang tertimbun masih bisa ditemukan.
“Kami sepakat dengan penyampaian Direktur Operasi Basarnas bahwa masa tanggap darurat dihentikan Sabtu besok dan akan dibuka kembali apabila ada harapan untuk pencarian berikutnya. Kami menyadari akan ada ketidakpuasan dari para keluarga korban yang belum ditemukan, tetapi proses pencarian sudah tidak efektif lagi,” ungkap Merlan pada rapat forum koordinasi pimpinan daerah di posko SAR Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Jumat (12/7/2024).
Sebagai pemerintah daerah, Merlan memastikan akan terus berkoordinasi dengan Basarnas, termasuk jika diperlukan tindakan-tindakan setelah status tanggap darurat berakhir.
Dari total orang yang dicari, hanya satu yang berasal dari Bonebolango berdasarkan informasi dari keluarga. Pada Sabtu, personil SAR di lapangan akan ditarik.
Hingga hari ketujuh, Sabtu (13/7/2024), total korban meninggal dunia mencapai 27 orang, dengan 280 orang berhasil diselamatkan dan 19 orang masih dalam proses pencarian. Dua dari empat korban yang belum teridentifikasi telah diidentifikasi, yaitu Ery Pou dan Moh Akuba.
“Sejauh ini dua sudah diidentifikasi, tersisa dua lagi, tapi bisa langsung ke pihak DVI,” kata Kepala Kantor SAR Gorontalo, Heriyanto.
Proses evakuasi melibatkan lebih dari 1000 tim SAR gabungan selama tujuh hari.
“Kami tergantung pada keputusan Pemda. Jika Pemda mengatakan selesai, berarti selesai,” ujar Heriyanto.