Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne menyatakan pada Senin (22/7) bahwa atlet Israel akan diterima dengan baik di Olimpiade Paris. Sejourne memberikan pernyataan itu menyusul kemarahan publik akibat desakan seorang anggota parlemen sayap kiri Prancis yang meminta agar mereka ditolak.
“Delegasi Israel diterima di Prancis,” kata Sejourne di Brussels menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Israel. Ia menambahkan bahwa seruan anggota parlemen dari France Unbowed (LFI), Thomas Portes, untuk mengecualikan negara tersebut “adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan berbahaya.”
“Kami akan menjamin keamanan delegasi,” tambah Sejourne.
Kelompok Yahudi Prancis serta lawan dan sekutunya dalam politik mengecam Portes karena menyatakan bahwa atlet Israel “tidak diterima” dan menyerukan “mobilisasi” seputar Olimpiade, selama sebuah demonstrasi mendukung Palestina.
Dia kemudian mengatakan kepada surat kabar Parisien bahwa “Para diplomat Prancis harus menekan Komite Olimpiade Internasional untuk melarang bendera dan lagu kebangsaan Israel, seperti yang dilakukan terhadap Rusia” atas invasi mereka ke Ukraina.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan komentar tersebut mengandung “isyarat anti-Semitisme” sementara ketua organisasi Yahudi Crif Yonathan Arfi mengatakan dia “menargetkan” para atlet Israel.
Pernyataan Portes akhir pekan lalu dikritik oleh beberapa sekutu dari kubu Sosialis yang lebih moderat, tetapi mendapatkan dukungan dari sebagian anggota LFI. [ah/ft]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia