KOTAMOBAGU, ZONAUTARA.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, secara resmi membuka Forum Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Implementasi Pelaksanaan Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi (PESIAR) se-Bolaang Mongondow Raya.
Acara ini diselenggarakan Jumat, 26 Juli 2024, di Hotel Sutan Raja Kotamobagu oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Tondano.
Forum tersebut turut dihadiri oleh Sekda Bolmong Abdullah Mokoginta, Sekda Bolsel Marzanzius Arvan Ohy, Plh Boltim Rusmin Mokoagow, dan Asisten I Bolmut Rahmat Pontoh.
Dalam sambutannya, Sofyan Mokoginta mengapresiasi BPJS Kesehatan Cabang Tondano yang telah memilih Kotamobagu sebagai lokasi pelaksanaan forum ini.
“Terima kasih pak, dengan semakin banyaknya rapat maupun event di Kotamobagu, ini tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi kota,” ujar Sofyan.
Ia menambahkan bahwa forum ini sangat penting dan strategis untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan jaminan kesehatan bagi masyarakat di Bolaang Mongondow Raya.
“Kegiatan ini penting untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan yang diterima masyarakat kita,” tambahnya.
Sofyan juga berharap melalui forum ini, berbagai kendala dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan dapat diidentifikasi.
“Kita harus menyatukan pemahaman dan persepsi dalam meningkatkan kualitas pelayanan jaminan kesehatan. Forum ini menjadi wadah untuk berdiskusi, bertukar pendapat, serta memperoleh masukan dan ide untuk menyempurnakan penyelenggaraan jaminan kesehatan agar lebih efektif,” tutup Sekda Kotamobagu.
Sementara itu, Albert Christian, Kepala Bagian Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Tondano, menjelaskan bahwa forum PESIAR bertujuan untuk memastikan cakupan Universal Health Coverage (UHC) di desa dan kelurahan.
“PESIAR ini melibatkan pemerintah tingkat desa/kelurahan untuk memastikan jumlah penduduk yang ada sudah mencapai UHC 98%. Kegiatan ini mengundang pemangku kepentingan tingkat kabupaten/kota untuk mengetahui program ini sebagai dukungan terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional secara utuh,” jelas Albert.
Albert juga berharap agar target UHC 98% dan keaktifan peserta 75% dapat tercapai.
“Jika keduanya tercapai, masyarakat dapat terjamin dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Tidak ada lagi yang tidak terlayani, sehingga masyarakat, terutama yang rentan sakit dan jatuh miskin, terlindungi kesehatannya oleh program Jaminan Kesehatan Nasional,” tutupnya.