Cerita suka duka tukang ojek di sela-sela pelaksanaan TIFF 2024

Hendrik dan Martinus yang berprofesi sebagai tukang ojek kurang lebih 15 tahun ini, menjadi saksi awal mula TIFF digelar.

Penulis: Gitta Waloni
Editor: redaktur
Martinus Kasiha (tengah) dan tukang ojek lainnya disekitaran lokasi pembukaan Tournament of Flower. (Foto: Gita Waloni)

ZONAUTARA.com – Hendrik Rumondor (52), yang sudah berprofesi sebagai tukang ojek selama kurang lebih 10 tahun ini, mengaku mendapat banyak keuntungannya selama pergelaran Tomohon International Flower Festival (TIFF).

Banyak pengunjung dan wisatawan yang datang menggunakan jasa tukang ojek.

“Kalau selama TIFF penumpang banyak,” ucap Hendrik saat ditemui Tim Zonautara.com di area lokasi pembukaan Tomohon of Flower, Menara Alfa Omega, pada Jumat (9/8/2024).

Begitupun dengan Martinus Kasiha (53), yang juga tukang ojek mengakui event TIFF membuat dia mendapat banyak penumpang, meski jalan macet karena ramai.

“Penumpang banyak, tentunya. Tapi, ini jalan macet dan padat. Jadi, sedikit terganggu kalau bawa penumpang,” ungkapnya.



Martinus juga mengeluhkan soal pegelaran TIFF 2 tahun terakhir ini yang membatasi pengunjung melihat acara opening ceremony.

“Dua tahun ini pengunjung tidak boleh mendekat, sudah di pagar. Hanya boleh lihat dari jauh,” tambahnya.

Pertokoan dan tempat perbelanjaan di sekitaran tempat kegiatan juga di tutup. Dampaknya menurut Martinus penumpang bisa berkurang.

“Karena sudah dibatasi dan toko banyak ditutup. Seperti sekarang coba lihat ini, penumpang juga masih sepi,” pungkasnya.

Hendrik dan Martinus yang berprofesi sebagai tukang ojek kurang lebih 15 tahun ini, menjadi saksi awal mula TIFF digelar.

tiff 2024
Hendrik dan Martinus yang berprofesi sebagai tukang ojek kurang lebih 15 tahun ini, menjadi saksi awal mula TIFF digelar.

“Dahulu itu, namanya TOF. Panggung dibuat dari area sini (sembari menunjukkan lokasinya), terus waktu itu ada tamu Agnez (Agnes Moica -red) kalo tidak salah,” jelas keduanya.

Martinus Kasiha, juga berharap dalam pegelaran TIFF jika memungkinkan dibuatkan saja setiap 5 tahun agar masyarakat tidak bosan.

“Kalau bisa lima tahun sekali, biar kita tidak bosan jugalah. Bisa diganti dengan event apa begitu,” harapnya.

TIFF sendiri digelar sejak 8 Agustus hingga 12 Agustus 2024. Beberapa main event seperti Tourism, Trade, Investement and Floricultural Expo, Tournament of Flower, Tomohon Flower Carnival.

TAGGED:
Follow:
Memulai karis jurnalistik saat turun meliput bencana Gempa dan Tsunami di Palu, dan hadir di beberapa liputan bencana besar lainnya. Selama Pilkada 2024 aktif meliput Pilgub Sulut
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com