ZONAUTARA.COM – Sanggar Musik dan Seni Merah Putih Nawaripi di Mimika, Papua Tengah, mencoba mengambil peran dalam upaya melestarikan kebudayaan asli orang Papua.
Ketua Sanggar, Rafael Taorekeyau, menyatakan bahwa sanggar ini merupakan bagian dari program yang didukung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Karena kami merupakan satu-satunya kampung adat yang ada di tengah kota, jadi kami merasa perlu untuk mendirikan sanggar guna melestarikan, menampilkan dan mengembalikan kebudayaan asli yang masih ada di dalam kota,” ujar Dominggus saat ditemui Zonautara.com di GOR Babe Palar, Tomohon pada Senin (12/8/2024).
Dominggus bersama anggota Sanggar lainnya, hadir di Kota Tomohon dalam rangka mengikuti Tomohon Expo sebagai bagian dari event Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2024.
Menurut Dominggus, langkah mendirikan sanggar ini juga memiliki makna yang lebih dalam.
Ditengah situasi politik di Papua, khususnya di Timika, sanggar ini hadir untuk menunjukkan komitmen Kampung Nawaripi dalam mempertahankan NKRI.
“Walaupun ada gejolak politik di Papua, kami di Kampung Nawaripi tetap berpegang teguh pada NKRI,” tambahnya.
Sanggar Musik dan Seni Merah Putih Nawaripi menjadi simbol penting dalam usaha mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan lokal di tengah dinamika sosial dan politik yang ada di Papua.