BOLMONG, ZONAUTARA.COM – Cuaca ekstrem berupa hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) sejak Senin malam, 12 Agustus 2024, menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di beberapa kecamatan.
Banjir yang melanda dan merendam permukiman warga serta memutus akses jalan ini, menyebabkan longsor di beberapa titik pada ruas jalan Matali Baru – Torosik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolmong mencatat, wilayah yang terdampak banjir dan longsor meliputi Kecamatan Dumoga, Kecamatan Dumoga Timur, dan Kecamatan Lolayan.
Di Kecamatan Dumoga, genangan air yang cukup parah terjadi di Desa Toruakat dan Desa Pusian. Sementara Di Kecamatan Dumoga Timur, beberapa desa seperti Kelurahan Imandi, Desa Tonom, dan Desa Mogoyunggung terdapat beberapa fasilitas mengalami kerusakan akibat banjir.
Di Kecamatan Lolayan, beberapa desa juga mengalami hal serupa, dengan Desa Tanoyan Utara, Desa Tanoyan Selatan, dan Desa Kopandakan II menjadi yang paling parah.
“Banjir dan tanah longsor ini disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi secara terus-menerus. Debit air sungai yang meningkat pesat menyebabkan meluapnya air dan merendam pemukiman warga, sementara longsor terjadi pada beberapa ruas jalan yang menghubungkan wilayah-wilayah tersebut,” kata Kepala Bidang Darurat BPBD Bolmong, Abdul Muin Paputungan.
Bencana ini mengakibatkan kerusakan pada berbagai fasilitas umum, termasuk dua jembatan yang putus di Desa Mengkang dan satu jembatan yang terancam putus di antara Desa Bakan dan Desa Tanoyan Utara. Selain itu, satu unit rumah di Desa Bakan hanyut terbawa arus, dan beberapa gedung sekolah di Kecamatan Lolayan juga terendam air.
Di Desa Kopandakan II, sebanyak 43 rumah dengan 43 kepala keluarga (KK) atau 168 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, tepatnya di Gudang Faninda Jaya Meubel. Sementara itu, di Desa Mogoyunggung I, 228 rumah dengan 243 KK atau 637 jiwa terdampak banjir, dan di Desa Tonom, sebanyak 179 rumah dengan 197 KK atau 671 jiwa terdampak.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera diterjunkan ke lokasi setelah menerima laporan dari masyarakat dan pemerintah setempat.
Bantuan logistik berupa tikar, selimut, dan air bersih juga telah disiapkan untuk masyarakat terdampak. Sementara itu, cuaca masih mendung dan berpotensi hujan, meskipun banjir mulai berangsur surut.
Kendala di Lapangan
Proses penanggulangan bencana dihadapkan pada beberapa kendala, seperti cakupan wilayah bencana yang luas dan kondisi cuaca yang masih ekstrem. Jarak antar kecamatan yang berjauhan juga menyulitkan akses ke lokasi terdampak.
Hingga pukul 17.30 WITA, debit air yang merendam rumah warga masih tinggi, sementara akses menuju lokasi longsor masih terhambat oleh cuaca.
“Upaya penanggulangan terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk TRC BPBD, Dinas Sosial, TNI/Polri, dan relawan desa,” pungkas Abdul Muin.