SITARO, ZONAUTARA.com – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 di Pulau Tagulandang memiliki cara tersendiri dalam upaya pemulihan trauma bagi para siswa yang menjadi penyintas erupsi Gunungapi Ruang. Sekolah menggelar perkemahan Pramuka pada 13 hingga 15 Agustus 2024, yang wajib diikuti oleh seluruh siswa dari kelas tujuh hingga kelas sembilan.
Kegiatan perkemahan ini dipusatkan di halaman sekolah SMP Negeri 5 Tagulandang dan mencakup berbagai materi seperti mengenal kebencanaan, melatih mental dengan melintasi alam, peraturan baris-berbaris, serta mengenal dampak negatif bullying bagi para siswa dan siswi.
Dalam wawancaranya dengan Zonautara.com, Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Tagulandang, Ritta Valentina Atimang, menjelaskan bahwa tujuan dari pelaksanaan perkemahan Pramuka ini, selain melatih mental dan kemandirian siswa, juga sebagai upaya trauma healing bagi para siswa.
“Perkemahan ini sebisanya membentuk kader Pramuka Penggalang yang berjiwa Pancasila untuk lebih mencintai dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, disiplin, mengedepankan kebersamaan, serta berani menghadapi tantangan dan mencintai alam,” ungkap Ritta.
Ritta menambahkan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi pengalaman pertama bagi sekolah dalam bidang kepramukaan, yang membuatnya bangga karena dapat berjalan dengan sangat baik.
Sebagai kepala sekolah yang telah menjabat sejak 2021, Ritta menegaskan bahwa sekolah tidak boleh berdiam diri dalam menghadapi situasi sulit. Semua upaya harus dilakukan untuk membentuk karakter serta memulihkan trauma yang dialami akibat bencana.
“Pasca erupsi, kami sebenarnya masih belum pulih 100 persen, tapi kami tidak ingin diam di tempat. Sebagai sekolah, kami ingin terus bergerak dan berinovasi. Syukur Tuhan menolong, kegiatan ini bisa selesai dan sukses. Terima kasih bagi semua pihak yang membantu terlaksananya giat ini,” tambahnya.
Zonautara.com juga menemui Pembina Pramuka Kecamatan Tagulandang, Lekman Gansareng, yang juga menjabat sebagai Kepala SD Bulangan di Pulau Tagulandang. Menurut Lekman, momentum perkemahan Pramuka ini sudah sangat tepat karena bertepatan dengan peringatan Hari Pramuka pada 14 Agustus 2024.
“Saya gembira sekali karena ini adalah kegiatan Perkemahan Pramuka yang pelaksanaannya maksimal,” katanya.
Lekman yang turut hadir menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah yang menyelenggarakan kegiatan ini. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari peran orang tua yang terus mendukung pihak sekolah, tidak hanya saat pelajaran formal tetapi juga kegiatan ekstrakurikuler.
“Saya melihat langsung bagaimana orang tua siswa sangat antusias mendukung kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi sekolah lainnya,” ujar Lekman.
Sementara itu, Ketua Panitia Perkemahan Pramuka, Febri Aleksander, yang memiliki keahlian dalam bidang pramuka dan pecinta alam, menyampaikan bahwa meskipun masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan dan dievaluasi, sekolah harus memulai agar programnya bisa berjalan.
“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk kegiatan Pramuka ini. Tentu masih ada kekurangan di sana-sini. Tapi kalau kita menunggu sampai sempurna, saya kira waktu itu tidak akan pernah datang,” ungkap Febri.
Erupsi Gunungapi Ruang yang terjadi pada April 2024 meninggalkan banyak dampak, termasuk kerusakan ekonomi dan rumah, serta mempengaruhi kondisi sosial dan psikologis para penyintas, terutama anak-anak. Upaya yang dilakukan oleh SMP Negeri 5 Tagulandang ini merupakan langkah signifikan dalam pemulihan trauma bencana bagi para siswa dan siswi.