SANGIHE, ZONAUTARA.COM – Pasangan bakal calon Bupati, Jabes Ezar Gaghana dan wakilnya Pdt. Patras Madonsa, yang diusung koalisi Partai Golkar dan Demokrat, memberikan warna tersendiri dalam pendaftaran mereka di KPUD Sangihe pada Kamis (29/8/2024). Mengusung nuansa kearifan lokal, keduanya diantar dalam sebuah prosesi adat yang dipimpin sesepuh Niklas Mehare, disambut ungkapan adat dari budayawan Rumisi Humenggael.
Dengan slogan ‘Mĕmileh Gaghurang Mapia’, pasangan ini diiringi oleh massa pendukung yang memainkan musik bambu, musik Tagonggong, serta tradisi lisan Sasambo, yang menciptakan suasana meriah sekaligus khidmat.
Jabes Gaghana, yang mencatat kemenangan di Pilkada Sangihe 2017 tanpa kekuatan finansial besar, kembali menegaskan komitmennya untuk maju di Pilkada 2024 tanpa mengandalkan uang.
“Kondisi kami hampir sama dengan Pilkada 2017. Tidak mengandalkan uang, tapi maju dengan iman,” ujarnya kepada wartawan. Jabes mengusung visi menjadikan Kepulauan Sangihe sebagai beranda terdepan NKRI yang sejahtera, mandiri, religius, dan berbudaya.
Selama menjabat sebagai Bupati Sangihe, Jabes berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 5,9 persen, bahkan di tengah masa pandemi Covid-19.
“Kami tidak hanya bicara, kami punya rekam jejak. Apa yang kami lakukan adalah bagian dari program yang akan kami teruskan,” tegasnya.
Pasangan Jabes dan Patras mencerminkan kombinasi unik antara pemahaman ekonomi dan spiritualitas.
“Ini adalah perpaduan kami. Saya mengerti ekonomi, Patras memahami iman. Kami maju bukan untuk uang, tapi untuk melayani,” jelas Jabes. Mereka berkomitmen untuk memprioritaskan kesejahteraan masyarakat Sangihe melalui pendekatan religius dan budaya, dengan fokus pada pelayanan yang tulus.
“Di ujung sisa usia saya, saya ingin mengabdi kepada masyarakat Sangihe dengan sepenuh hati, membawa harapan dan kesejahteraan bagi tanah kelahiran saya,” ungkap Pdt. Patras Madonsa.
Dengan semangat melayani dan mempersatukan masyarakat Sangihe, pasangan ini mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang memahami kondisi lokal dan mengedepankan nilai-nilai iman serta budaya.