SITARO, ZONAUTARA.com – Panen perdana komoditas tomat oleh Kelompok Tani Bersehati di Kampung Salili, Kecamatan Siau Tengah, Selasa (8/10/2024), menandai sebuah langkah penting dalam usaha memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Dalam acara yang dihadiri Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kepulauan Sitaro, Stengly Langi, dan sejumlah pejabat daerah, perhatian besar diberikan pada upaya lokal untuk memenuhi kebutuhan hortikultura, yang selama ini masih sangat bergantung pada daerah lain di Sulawesi Utara.
Stengly Langi, mewakili Penjabat Bupati Sitaro, menyampaikan apresiasi kepada para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Bersehati atas komitmen mereka dalam mengembangkan komoditas tomat.
“Kami merasa bangga atas pencapaian ini. Panen perdana ini merupakan bukti ketekunan para petani dalam mendukung sektor pertanian lokal, yang memiliki potensi besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah,” kata Langi.
Diketahui, selama ini, kebutuhan bumbu dapur masyarakat Sitaro, seperti tomat, cabai, dan bawang merah, masih banyak bergantung pada pasokan dari kabupaten dan kota lain di Provinsi Sulawesi Utara. Kondisi geografis Sitaro yang terpisah oleh laut membuat distribusi pangan sering terkendala cuaca dan kondisi transportasi, yang mempengaruhi stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan.
Menyadari tantangan ini, panen tomat yang dilakukan oleh Kelompok Tani Bersehati diharapkan menjadi model bagi kelompok tani lain untuk terus berinovasi dan meningkatkan produksi hortikultura.
“Dengan dukungan dari pemerintah, kami optimis Sitaro dapat mengembangkan produk unggulan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga bersaing di pasar regional,” tambah Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sitaro, Richard Sasombo.
Di sisi lain, ketahanan pangan juga menjadi perhatian pemerintah pusat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan potensi bencana alam. Pemerintah terus mendorong daerah-daerah, termasuk Sitaro, untuk meningkatkan produksi pangan lokal sebagai bagian dari strategi jangka panjang ketahanan pangan nasional. Konsep ketahanan pangan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan pasokan dari luar daerah, serta mempersiapkan wilayah-wilayah rentan bencana agar tetap memiliki akses terhadap sumber pangan lokal.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung inisiatif-inisiatif lokal yang berfokus pada sektor pertanian sebagai salah satu kunci stabilitas ekonomi daerah.
“Produksi pertanian yang berkelanjutan dan inovatif akan menjadi salah satu elemen penting dalam menjaga kestabilan ekonomi serta ketahanan pangan di tengah perubahan iklim dan bencana alam,” ujarnya.
Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta, Kabupaten Sitaro diharapkan dapat membangun kemandirian dalam sektor pangan, khususnya dalam pengembangan tanaman hortikultura yang penting bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Panen tomat ini, menjadi simbol harapan untuk menuju ketahanan pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan di Kepulauan Sitaro.