Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu dari provinsi di Pulau Sulawesi, yang terletak di bagian utara Pulau Sulawesi, tepat di tepian Samudra Pasifik. Keunikan letak geografisnya yang sangat strategis menjadikan provinsi ini salah satu wilayah kunci dalam pengembangan ekonomi, pariwisata, dan investasi di Indonesia.
Untuk mengenal Sulawesi Utara dari sisi geografis dapat membaca artikel kami pada link ini. Dalam artikel kali ini, akan dibahas kondisi topografi, kondisi geologi dan kondisi hidrologi Sulawesi Utara.Â
Kondisi topografi Sulawesi Utara
Dilihat dari topografi Provinsi Sulawesi Utara sebagian besar wilayahnya terdiri dari pegunungan dan bukit-bukit diselingi oleh lembah yang membentuk dataran. Terdapat 46 gunung yang terletak di sembilan Kabupaten/Kota. Sedangkan jumlah danau tercatat sebanyak 17 danau dan jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Utara sebanyak 30 sungai. Gunung-gunung terletak berantai dengan ketinggian di atas 1000 m dari permukaan laut.
Beberapa gunung di Sulawesi Utara yaitu, Gunung Klabat (1.895 m) di wilayah Airmadidi di wilayah Kabupaten Minahasa Utara, Gunung Lokon (1.579 m) dan Gunung Mahawu (1.331 m) di wilayah Kota Tomohon, Gunung Soputan (1.789 m) di wilayah Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara, Gunung Dua Saudara (1.468 m) di wilayah Kota Bitung, Gunung Awu (1.784 m) di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Gunung Ruang (1.245 m) dan Gunung Karangetan (1.320 m) di wilayah Kabupaten Kepulauan Sitaro, Gunung Ambang (1.689 m) di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow, Gunung Gambula (1.954 m) di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Gunung Batu-Balawan (1.970 m) di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Provinsi Sulawesi Utara memiliki dataran rendah dan dataran tinggi yang potensial mempunyai nilai ekonomi bagi daerah. Beberapa dataran yang terdapat di daerah ini antara lain: Tondano (2,850 Ha), Langowan (2,381 Ha) di wilayah Kabupaten Minahasa, Modoinding (2,350 Ha), Tompaso Baru (2,587 Ha) di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan serta beberapa wilayah di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Kondisi geologi Sulawesi Utara
Keunikan geologi di Sulawesi Utara disebabkan oleh posisi tektoniknya yang berada pada pertemuan dua busur kepulauan, yaitu Busur Sangihe dan Busur Halmahera, di atas lempeng Laut Maluku. Hal ini menghasilkan kombinasi formasi geologi yang menarik, dari formasi aluvial hingga batuan gunung api.
Peta geologi wilayah ini menunjukkan keragaman struktur geologi seperti Aluvium di pesisir pantai Nanasi dan Boyongpante, serta formasi endapan sungai yang mengikuti jalur DAS Tondano. Beberapa jenis batuan penting di provinsi ini meliputi Batu Gamping Terumbu Koral di pantai Amurang, batuan vulkanik muda di Gunung Soputan, dan lava di Gunung Tanuwatik.
Formasi geologi ini membuat Sulawesi Utara tidak hanya menarik bagi sektor pariwisata tetapi juga sebagai pusat studi ilmu bumi. Batuan vulkanik, endapan sungai, dan tufa yang tersebar di berbagai kawasan menambah kekayaan geologi provinsi ini, membuatnya menjadi daya tarik tersendiri baik bagi ilmuwan maupun wisatawan yang tertarik pada geowisata​.
Penjelasan tentang struktur geologi Sulawesi Utara ini akan dibahasa pada artikel lainnya.
Kondisi hidrologi Sulawesi Utara
Provinsi Sulawesi Utara terbagi menjadi tiga wilayah sungai utama: Wilayah Sungai Tondano-Sangihe-Talaud-Miangas, Wilayah Sungai Dumoga Sangkub, dan Wilayah Sungai Poigar-Ranoyapo. Secara total, luas Satuan Wilayah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (SWP DAS) di provinsi ini mencapai 1.423.047 hektar, terdiri dari 23 SWP DAS dengan total 66 sub-DAS.
Keberadaan DAS ini sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan, termasuk pengelolaan air yang mendukung pertanian dan kehidupan masyarakat di wilayah ini​.
Provinsi Sulawesi Utara memiliki 9 (sembilan) danau yaitu Danau Tondano (4.278 ha), Danau Moat (617 ha), Danau Linow (34 ha), Danau Cinta Makalehi (8 ha), Danau Tampusu (2,5 ha), Danau Seper (2,5 ha), Danau Tondok (16,6 ha), Danau Bulilin (21 ha) dan Danau Ololoy (6 ha).
Sedangkan untuk sungai besar di Provinsi Sulawesi Utara tersebar di 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Minahasa yakin Sungai Poigar (54,2 km), Sungai Ranoyapo (51,9 km), Sungai Tondano (40 km), dan Sungai Talawaan (34,8 km) dan di Kabupaten Bolaang Mongondow ada Sungai Dumoga (87,2 km), Sungai Sangkup (53,6 km) dan Sungai Ongkaw (42,1 km).
Selain itu terdapat 16 (enam belas) Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu: DAS Tondano, DAS Kosibidan, DAS Sangkup, DAS Ranoyapo, DAS Pororosen, DAS Poigar, DAS Ongkak Mongondow, DAS Nuangan, DAS Ranowangko/Nimangan, DAS Likupang, DAS Buyat, DAS Bolangitang, DAS Ayong, DAS Andegile, DAS Dumoga dan DAS Bone (berdasarkan Peta Pembagian DAS Sulawesi Utara).
Sebagai prasarana penunjang bagi kegiatan budi daya pertanian tanaman pangan lahan basah atau persawahan, pengembangan sistem irigasi pada dasarnya mengikuti potensi pengembangan/perluasan daerah persawahan. Proyek-proyek irigasi yang relatif besar ada di Daerah Irigasi Kasinggolan-Toraut, Daerah Irigasi Dumoga, Daerah Irigasi Sangkup, Daerah Irigasi Ayong-Bolangat dan Daerah Irigasi Lolak.
Berikut adalah tabel luas SWP DAS di Provinsi Sulawesi Utara:
No | Satuan Wilayah Pengelolaan DAS | Luas (ha) | Persen (%) |
---|---|---|---|
1 | Buyat | 87.909 | 6,18 |
2 | Dumoga Mongondow | 204.736 | 14,39 |
3 | Essang | 79.737 | 5,60 |
4 | Kepulauan Nanusa | 3.954 | 0,28 |
5 | Kepulauan Nusa Tabukan | 1.205 | 0,08 |
6 | Kepulauan Tatoareng | 2.200 | 0,15 |
7 | Likupang | 97.951 | 6,88 |
8 | Mahena | 50.852 | 3,57 |
9 | Molibagu | 116.167 | 8,16 |
10 | Pulau Biaro | 2.726 | 0,19 |
11 | Pulau Bunaken | 4.891 | 0,34 |
12 | Pulau Kabaruan | 10.940 | 0,77 |
13 | Pulau Lembeh | 5.767 | 0,41 |
14 | Pulau Lirung | 11.272 | 0,79 |
15 | Pulau Siau | 13.905 | 0,98 |
16 | Pulau Tagulandang | 7.897 | 0,55 |
17 | Pulau Talise | 7.476 | 0,53 |
18 | Poigar | 81.520 | 5,73 |
19 | Ranoyapo | 87.154 | 6,12 |
20 | Ratahan Pantai | 98.754 | 6,94 |
21 | Sangkup Langi | 287.019 | 20,17 |
22 | Tondano | 54.124 | 3,80 |
23 | Tumpaan | 104.891 | 7,37 |
Total | 1.423.047 | 100% |
Sumber: RTRW Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2034​
Kesimpulan
Kondisi topografi, geologi, dan hidrologi Provinsi Sulawesi Utara menunjukkan keragaman alam yang kaya. Dengan topografi yang pegunungan dan perbukitan, serta geologi yang unik karena pertemuan dua busur kepulauan, wilayah ini menawarkan potensi besar bagi sektor pariwisata dan studi geologi. Pembagian DAS yang luas dan keberadaan sumber daya air yang melimpah juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan potensi pengembangan irigasi pertanian.