Pemkab Bolsel gelar rakor percepatan penurunan stunting: prevalensi turun ke 2,05 persen

Romansyah Banjar
Penulis: Romansyah Banjar Editor: marsal

BOLSEL, ZONAUTARA.com—Pemerintah Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) kembali menunjukkan komitmennya dalam menekan angka stunting dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting.

Acara ini berlangsung di Lapangan Futsal Kawasan Perkantoran Panango dan dibuka langsung oleh Bupati Bolsel, Iskandar Kamaru.

Dalam sambutannya, Iskandar memaparkan bahwa prevalensi stunting di Bolsel telah menunjukkan penurunan signifikan. Berdasarkan pengukuran terkini pada Oktober 2024, angka stunting berada di 2,05%, atau sebanyak 109 balita yang tersebar di 42 desa lokus stunting.

“Mudah-mudahan angka ini akan menurun dan tidak bertambah,” ujar Bupati, Rabu 4 Desember 2024.

Pencegahan stunting harus terintegrasi

Iskandar menegaskan bahwa pencegahan stunting adalah tanggung jawab bersama yang harus dilakukan secara terpadu. Ia menyoroti pentingnya perhatian sejak perencanaan pernikahan, seperti yang dianjurkan oleh Kementerian Agama, yaitu tidak menikah di usia dini.

Selain itu, Iskandar menekankan pentingnya kondisi lingkungan yang bersih, terutama terkait air bersih dan pengelolaan limbah rumah tangga. “Kita pastikan air yang dikonsumsi harus bersih dan pembuangan limbah rumah tangga harus sesuai, jangan sampai tercemar,” jelasnya.

Koordinasi antara petugas posyandu dan kader PKK di tingkat desa juga menjadi sorotan. Iskandar meminta agar pendataan dilakukan secara akurat, mencakup jumlah balita dan ibu hamil.

“Pendataan harus benar-benar akurat, sehingga langkah pencegahan dan penanganan dapat dilakukan dengan tepat,” katanya.

Infrastruktur pendukung penurunan stunting

Bupati juga mengapresiasi keberhasilan Pemkab Bolsel dalam menyediakan infrastruktur dasar yang mendukung upaya penurunan stunting. Hingga saat ini, sebanyak 11 ribu unit jamban dan hampir 3 ribu rumah layak huni telah dibangun untuk masyarakat.

“Alhamdulillah, pembangunan jamban dan rumah layak huni ini menjadi perhatian utama pemerintah daerah sebagai bagian dari solusi untuk mengatasi stunting,” ungkapnya.

Sinkronisasi program lintas sektor

Iskandar menggarisbawahi bahwa Rakor ini bertujuan untuk mengakselerasi penurunan stunting dengan memastikan sinkronisasi program lintas sektor, mulai dari perangkat daerah, perangkat desa, hingga pemangku kepentingan lainnya.

“Kegiatan ini adalah salah satu upaya mengakselerasi penurunan stunting di tingkat kabupaten serta mewujudkan sinkronisasi pelaksanaan program pada perangkat daerah, perangkat desa, dan pemangku kepentingan lainnya,” pungkasnya.

Rakor ini diharapkan dapat memperkuat komitmen semua pihak untuk terus bekerja sama dalam mencapai target penurunan stunting yang lebih signifikan di masa mendatang. (Advertorial)



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Follow:
Memulai karir sebagai jurnalis di Koran Harian Manado Post, dan bergabung dengan zonautara.com di sejak 2022. Termotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas.
1 Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.