ZONAUTARA.com – Warga mulai memadati pelabuhan kapal di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menjelang hari raya Natal. Pihak Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Ulu Siau menyebut sudah ada lonjakan penumpang.
Arus lalu lintas di area Pelabuhan Ulu di Pulau Siau terpantau mulai ramai pada Sabtu, 21 Desember 2024, empat hari menjelang hari raya Natal. Tidak hanya didominasi oleh orang tua, anak usia pemuda, dan remaja juga tampak banyak, belum lagi anak-anak yang kini sudah memasuki liburan hari raya.
Setidaknya pada Sabtu tersebut, ada tiga kapal yang terparkir di Pelabuhan Ulu, yakni KM Barcelona dan KM Glory Mary yang berangkat pada pukul 17.00 Wita, serta satu kapal perintis, KM Laksamana Muda John Lie, yang menunggu jadwal keberangkatan.
“Rutin saat ini ada dua kapal yang beroperasi secara bergantian setiap hari, yang melayani rute Siau – Manado,” kata Demestrius Vinaung, Plh Kepala KUPP Ulu Siau. “Ada juga satu kapal Siau – Bitung dan kapal singgah Siau – Tahuna.”
Data dari KUPP Siau menunjukkan bahwa lonjakan penumpang belum signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, baru sekitar 10-15 persen dalam sepekan terakhir. Namun, Demes memastikan bahwa pada dua hari sebelum hari raya Natal, lonjakan akan lebih tinggi, yang tercatat setiap tahun. “Pasti naik hingga 30 sampai 40 persen per kapal,” ucap Demes.
Dia juga menyampaikan, cuaca menjadi salah satu kendala yang kerap dihadapi pada bulan Desember. Sepekan terakhir saja, kecepatan angin bahkan menembus 15 knot. “Per Sabtu ini, menurun hanya 3 knot saja,” bebernya.
Dengan kondisi ini, pihak KUPP Ulu Siau tidak ingin mengambil risiko keselamatan pelayaran. Pihaknya rutin menggelar operasi atau pemeriksaan kelaikan kapal serta dokumen keberangkatan, dan manifest penumpang juga menjadi fokus.
Ia mengimbau seluruh agen dan pemilik kapal untuk tidak membawa penumpang melebihi kapasitas angkut kapal. “Demi keselamatan dan keamanan pelayaran,” ucap Demes.
Berangkat di Hari Natal jadi kebiasaan
Zonautara.com menemui salah satu penumpang kapal, Chery Patara (39), yang hendak berangkat bersama anaknya. Menurut Chery, sudah menjadi kebiasaan bagi keluarganya untuk berangkat dari Pulau Siau ke kota Manado untuk membeli kebutuhan jelang hari raya Natal.
“Setiap tahun memang berangkat, biasanya kita berbelanja mulai dari kebutuhan makanan sampai pakaian,” ucap Chery.
Dengan kondisi alam yang sering berubah buruk, Chery mengaku sudah terbiasa. Ia memilih untuk percaya dengan nakhoda dan anak buah kapal dibanding menunda keberangkatan. “Percaya saja, daripada tidak bisa membeli kebutuhan,” kata dia sambil tertawa.
Omset jasa panggul meningkat
Ditemui berbeda, usai bekerja, Risval Thomas, warga Siau, mengaku mendapatkan penghasilan lebih banyak sebagai buruh bagasi jelang hari raya Natal. Dibanding dengan hari biasanya yang hanya bisa mengumpulkan seratus ribu rupiah per hari, ia mengaku bisa memperoleh dua sampai tiga kali lipat lebih banyak pada saat hari raya.
“Kalau hari raya, bisa lebih banyak, dua sampai tiga kali lipat,” kata Risval.
Risval mengaku sebagai jasa panggul, ia harus memiliki fisik yang kuat serta bekerja cepat dan harus berpikir kreatif. Kadang, menurutnya, penumpang meminta dilayani dengan cepat. “Usahakan fisik dan otak sama kuat, jadi bisa cepat berpikir jika banyak barang dan harus jujur,” tutupnya.
Pasien rujukan diprioritaskan
Tidak hanya melonjak karena banyaknya warga yang ingin berbelanja, Eka Diah, Kepala Kantor Wilayah Karantina Kesehatan di Siau, mengaku pihaknya terus berkoordinasi dengan rumah sakit apabila ada warga yang perlu dirujuk ke rumah sakit di Kota Manado. Dengan jumlah penumpang yang padat dan menyesuaikan dengan jadwal kapal, pihaknya berusaha mempermudah proses kepengurusan pasien rujukan.
“Kami memiliki grup komunikasi dengan rumah sakit di daerah, jadi ketika ada pasien yang harus dirujuk pada waktu keberangkatan kapal, kami akan berusaha membantu prosesnya agar pasien tersebut dapat segera dirujuk. Apalagi saat momen Natal, di mana terjadi lonjakan penumpang,” ujar Eka, sambil berharap, seluruh pasien bisa segera tiba di pelabuhan tujuan untuk mendapatkan penanganan lanjutan.