ZONAUTARA.com – Banjir bandang kembali menerjang sejumlah wilayah di Kecamatan Hulonthalangi dan Dumbo Raya, tepatnya di tiga kelurahan yang terdampak, yaitu Kelurahan Talumolo, Leato Utara, dan Tenilo, Kota Gorontalo, pada Senin (17/03/2025).
Bencana alam akibat intensitas curah hujan yang tinggi sejak pagi hari menyebabkan fasilitas umum dan pemukiman warga terendam air.
Bahkan, beberapa ruas jalan ikut terendam air sehingga arus lalulintas kendaraan menjadi terhambat. Menariknya dari pengakuan warga, banjir di beberapa wilayah tersebut disertai dengan material pasir, kayu hingga bebatuan.
“Air bercampur lumpur, pasir batu-batu dan kayu itu dari atas perbukitan, masuk ke rumah-rumah warga,” ucap salah satu warga Kelurahan Talumolo, Amran, dikutip dari situs Gopos.id.
Warga terdampak sempat blokade jalan
Warga Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, yang menjadi salah satu terdampak banjir, memblokade jalan Mayor Dullah yang menjadi akses ke Pelabuhan Gorontalo sekaligus Trans Sulawesi yang menghubungkan Gorontalo dan Kabupaten Bolsel, Sulut.
Warga memblokade jalan menggunakan mobil pick up dan kayu, karena kesal pemerintah lamban merespon permintaan mereka agar segera mengeruk material pasir pasca banjir yang memenuhi jalan dan juga sungai.
Tak hanya itu, masyarakat juga ingin pemerintah segera melakukan pengerukan sungai, sebab Masjid Al-Ikhlas di Kelurahan Talumolo ini ditakutkan akan diterjang banjir ketika hujan melanda kembali.
Akibat blokade jalan ini, kendaraan roda dua maupun roda empat tak bisa melewati jalan tersebut.
Wali Kota Gorontalo merespon
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menyikapi cepat protes warga tersebut terkait penanganan material banjir. Adhan turun langsung mengunjungi lokasi sekaligus mengerahkan alat berat untuk mengeruk timbunan material pasir yang terbawa banjir.
Menanggapi situasi tersebut, Adhan segera meninjau lokasi dan memerintahkan dinas terkait untuk mengerahkan alat berat ekskavator, guna menggali dan membersihkan material longsoran pasir gunung, sampah dan kerikil serta sampah yang menumpuk di saluran air.
Menanggapi hal tersebut, Adhan menegaskan komitmennya untuk menanggapi aspirasi masyarakat.
“Alhamdulillah, sudah ada anggarannya, PUPR Provinsi juga ikut membantu. Insya Allah, akhir bulan ini atau awal bulan depan (April) sudah terlaksana,” ujarnya, dikutip dari laman RRI.co.id.
Dikutip dari TribunGorontalo, dua ekskavator sibuk mengangkat material lumpur di Jalan Mayor Dullah dan Jembatan Talumolo. Akibatnya, kemacetan panjang hingga satu kilometer pun tak terhindarkan.
Para pengendara yang hendak menuju Pelabuhan Gorontalo terpaksa menunggu berjam-jam atau bahkan memilih putar balik. Sebagian warga masih sibuk membersihkan lumpur yang masuk ke rumah mereka.
Selain itu, ada juga yang meluapkan kekesalannya kepada pihak berwenang yang dianggap lamban dalam menangani permasalahan ini.
BPBD: 1150 warga terdampak banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo mencatat sedikitnya 1.150 jiwa terdampak banjir di Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Senin (17/3/2025).
“Jumlah itu berasal dari 260 KK (Kepala Keluarga). Setidaknya itu data sementara dari Kantor Lurah Talumolo,” kata Fungsional Ahli Muda BPBD Kota Gorontalo, Mulyono Mardjun, dikutip dari situs Gopos.id.
BPBD Gorontalo juga mencatat ada 190 Rumah warga juga terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 40-50 Cm. Hinggga saat ini, proses evakuasi warga terdampak banjir masih terus dilakukan.
***