Eceng gondok Danau Tondano disulap jadi kerajinan tangan dan pupuk

Indra Umbola
Penulis:
Editor: David Sumilat
Tampilan eceng gondok di Danau Tondano yang berhasil diolah menjadi pupuk. (Foto: Zonautara.com/Indra Umbola)

ZONAUTARA.com – Berbagai inovasi pembudidayaan eceng gondok perlahan hadir menyusul meningkatnya progres pembersihan eceng gondok di Danau Tondano dalam program TNI Manunggal Memelihara Danau.

Eceng gondok yang telah diangkat dari Danau Tondano tidak serta merta berakhir di pembuangan.

Hal tersebut dibuktikan dengan dijadikannya sebagai kerajinan tangan hasil karya Persatuan Istri Tentara (Persit) KCK Cabang XIV DIM 1302 Minahasa.

Dari amatan Zonautara.com, hasil kerajinan tangan berbahan dasar eceng gondok tersebut umumnya diolah menjadi wadah segi empat.

“Ada juga yang kita olah jadi sandal,” ucap salah satu anggota Persit DIM 1302 Minahasa, Kamis (20/03/2025).

Eceng gondok Danau Tondano disulap jadi kerajinan tangan dan pupuk
Eceng gondok di Danau Tondano yang telah dibuat menjadi hasil karya dalam bentuk kerajinan tangan. (Zonautara.com/Indra Umbola)

Selain dibentuk menjadi kerajinan tangan, eceng gondok Danau Tondano juga diolah menjadi pupuk organik.

Ria Mailangkay pemilik pabrik produsen pupuk berbahan dasar eceng gondok membenarkan hal tersebut.

“Kami memproduksi pupuk yang berbahan baku eceng gondok. Kami bekerjasama dengan TNI di Kabupaten Minahasa,” ucapnya.

Ia menjelaskan pabrik pupuk yang beralamat di Kelurahan Tataaran I, Kecamatan Tondano Selatan tersebut telah mengantongi berbagai macam izin dari kementerian terkait.

“Itu sudah ada perizinan dari Kementerian Pertanian dan sudah ada izin edar dari Kemenkumham,” akunya.

Setelah diproduksi, pupuk olahan dari eceng gondok tersebut kemudian melewati tahap uji yang dilakukan oleh perusahaan pengujian dan sertifikasi.

“Itu pupuk eceng gondok sekali pembuatan 500 ton dalam satu bulan. Kita akan langsung uji kembali melalui PT Sucofindo,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan, eceng gondong merupakan bahan baku utama dalam pembuatan pupuk di pabrik yang dikelolanya tersebut.

“Eceng gondok adalah bahan baku utama. Dan kemudian ditambah dengan kotoran-kotoran hewan dan bahan campuran lainnya,” pungkas Ria.

***

Follow:
Mengawali karir junalistik di tahun 2019, mulai dari media cetak hingga beberapa media elektronik sebelum akhirnya bergabung dengan Zonautara.com di tahun 2024.


Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



1 Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com