ZONAUTARA.com – Kepala Bapelitbangda Kota Manado, Liny Tambajong, menyampaikan kekhawatiran terkait potensi banjir yang lebih luas akibat spill out dari Bendungan Kuwil Kawangkoan.
Menurutnya, dari lima sungai besar di Manado, hanya Sungai Tondano yang memiliki bangunan pengendali banjir, yakni Bendungan Kuwil. Namun, saat ini bendungan tersebut telah mencapai kapasitas maksimum dan otomatis mengalirkan air ke Sungai Tondano.
“Sepanjang air melewati alur Sungai Tondano dan ada bangunan yang menghalangi, maka semakin besar kawasan yang akan terdampak banjir,” ujar Liny Tambajong, Sabtu (22/3/2025).
Ia juga mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya pasang naik di laut yang dapat memperparah situasi. Jika air laut naik secara bersamaan dengan aliran sungai yang meluap, maka air sungai bisa terhambat untuk mengalir ke laut.
Bahkan, kondisi ini dapat menyebabkan air sungai tertahan dan berbalik ke daratan, yang berisiko memperluas area terdampak banjir.
Selain curah hujan tinggi, Tambajong menyoroti faktor lain yang memperburuk kondisi banjir di Manado, yakni alih fungsi lahan di bagian hulu serta urbanisasi yang masif di perkotaan.
Pertumbuhan permukiman yang terus berkembang di sepanjang Garis Sepadan Sungai (GSS) menyebabkan aliran air dari hulu ke hilir terhambat oleh bangunan.
“Kalau tidak ada bangunan, tidak ada istilah banjir toh? Sehingga hukum alam berlaku, air selalu mencari jalannya,” tegasnya.
Tambajong mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan bersiap menghadapi potensi banjir yang lebih luas.
Ia juga berharap agar kondisi alam tetap seimbang sehingga tidak terjadi dampak yang lebih parah.