ZONAUTARA.com – Kondisi terkini di Kelurahan Banjer, Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara, pasca banjir telah surut sepenuhnya, pada Minggu (23/03/2025) dini hari.
Dari pantauan Zonautara.com, warga yang terdampak tengah disibukkan dengan kegiatan membersihkan rumah dan perabotan yang sempat terendam banjir.
Memanfaatkan cuaca yang lumayan cerah, warga menjemur barang-barang yang basah akibat banjir.
Di sisi lain, sisa-sisa lumpur, bebatuan, yang diikuti tumpukan sampah plastik juga terlihat di hampir seluruh wilayah tersebut.
Dikisahkan Ivan Bason, warga Banjer, Lingkungan I, banjir yang terjadi sejak Jumat (23/03/2025) itu sempat mencapai ketinggian melebihi tinggi rata-rata orang dewasa.
“Pada hari pertama (Jumat), di area sini sempat mencapai dua meter. Hari kedua turun jadi 1,5 meter. Kemudian, tadi subuh air sudah surut,” ucapnya.
Ia juga menyebut, area tersebut memang merupakan daerah langganan banjir, terlebih bila terjadi hujan deras dengan durasi yang lama.
“Langganan (banjir). Pokoknya kalau sudah hujan deras, dampaknya ke kita,” ungkapnya.
Senada, Subhan Mandiri, warga Banjer lingkungan II juga berpendapat bahwa banjir yang terjadi dipicu oleh tingginya curah hujan yang melanda daerah Manado dan sekitarnya.
“Awalnya hujan deras, kemudian (air) tiba-tiba naik. Kemarin sudah sempat surut tapi belum sepenuhnya. Kemudian hujan lagi yang mengakibatkan air naik lagi,” terangnya.Â
Kerugian yang dialamiÂ
Dari amatan Zonautara.com, kerugian materil yang diakibatkan oleh banjir tidak main-main. Meski terbilang fluktuatif, namun kerugian yang dialami bisa mencapai puluhan juta rupiah.
“Ini kan kita di sini jualan, ya. Kemudian sudah libur beberapa hari terakhir. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta,” terang Ivan Bason yang juga pemilik rumah makan Bakso Cahyani tersebut.
Hal serupa juga disampaikan Subhan Mandiri. Di mana kerugian yang dideritanya tak kurang dari Rp10 juta.
“Kerugian materil kira-kira Rp10 juta,” ungkapnya.
Harapan kepada pemerintah
Dengan adanya bencana banjir, warga Banjer berharap agar pemerintah segera mengambil langkah yang solutif mengingat bukan baru sekali dua kali kejadian yang sama terjadi.
“Kalau boleh banjir ini tolong diatasi oleh pemerintah. Pokoknya diserahkan kepada pemerintah,” ucap Ivan Bason.
Sementara, Subhan Mandiri berharap pemerintah dapat melakukan normalisasi drainase yang ada di wilayah Banjer.
“Pemerintah harus membenahi aliran-aliran air (drainase) dan juga aliran sungai,” harapnya.
Sajia Kader, seorang warga setempat juga berharap, Pemerintah Kota Manado melalui dinas terkait untuk dapat segera melakukan upaya pembersihan tumpukan-tumpukan sampah residu banjir.
Selain mengganggu kenyamanan, tumpukan sampah juga berpotensi untuk menimbulkan berbagai macam penyakit.
“Harapannya Pemerintah Kota Manado melalui dinas terkait untuk melakukan pembersihan tumpukan-tumpukan sampah, karena bisa mengakibatkan wabah penyakit,” tutur Kader.
***