ZONAUTARA.com – Wali Kota Kotamobagu, Weny Gaib, dan Ketua Tim Penggerak PKK, Rinda Mokoginta resmi dianugerahi gelar Punuk dan Boki dalam prosesi adat Poponikan Kon Komalig yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota, Senin (24/03/2025).
Penganugerahan ini merupakan bagian dari tradisi masyarakat Mongondow yang sarat dengan nilai budaya dan pemerintahan adat.
Sejarawan Mongondow, Chairun Mokoginta, menjelaskan bahwa dalam bahasa Mongondow, Punuk berarti pemimpin sekelompok masyarakat adat. Secara etimologis, gelar ini bermakna yang utama atau terdepan dan memiliki filosofi sebagai pemimpin paripurna yang menguasai darat, laut, serta ruang angkasa.
Sementara itu, gelar Boki merupakan sebutan khusus bagi istri raja atau pemimpin dalam tradisi Mongondow. Gelar ini memiliki makna penting dalam sistem pemerintahan adat dan menunjukkan kedudukan serta peran seorang perempuan dalam struktur kepemimpinan.
“Gelar Punuk pertama kali disematkan kepada Mokodoludu sekitar abad ke-13 dan merupakan gelar yang berkaitan erat dengan pemerintahan adat,” jelas Chairun.
Ia juga menekankan bahwa bahasa Mongondow memiliki kaidah yang berbeda dengan bahasa Indonesia, sehingga tidak bisa diterjemahkan secara harfiah. Oleh karena itu, pemahaman konteks budaya dan makna yang terkandung dalam gelar Punuk dan Boki sangat penting bagi masyarakat.
“Bahasa Mongondow tidak bisa diterjemahkan secara letterlek karena berbeda dengan kaidah bahasa Indonesia,” tutupnya.
Penganugerahan gelar ini menjadi simbol penghormatan sekaligus pengakuan terhadap peran Wali Kota dan Ketua TP-PKK dalam memimpin serta menjaga warisan adat dan budaya Mongondow.