ZONAUTARA.com – Jumlah korban tewas dalam pembunuhan terhadap pendulang emas tradisional oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, terus bertambah.
Hingga Minggu (13/4/2025), Tim Gabungan TNI-Polri telah menemukan 13 jenazah di sejumlah lokasi pendulangan emas.
Sebelumnya, pihak kepolisian melaporkan setidaknya 11 warga sipil menjadi korban pembunuhan keji oleh KKB pada 6-7 April 2025. Namun, KKB mengklaim telah membunuh 17 pendulang dalam rentang 6-8 April 2025.
“Kami tidak akan berhenti bekerja semaksimal mungkin. Para pelaku akan terus kami kejar dan ditindak tegas sesuai hukum. Aksi keji terhadap warga sipil ini tidak bisa ditoleransi,” tegas Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal (Pol) Faizal Ramadhani, dalam keterangannya, Minggu malam.
Lokasi penemuan jenazah
Sebanya 13 jenazah korban ini ditemukan oleh tim gabungan TNI-Polri tersebar di beberapa titik:
- 3 jenazah di Camp 22
- 1 jenazah di Camp 33
- 1 jenazah di Muara Kum
- 5 jenazah di Kampung Binki
- 2 jenazah di Tanjung Pamali
- 1 jenazah di Kabupaten Pegunungan Bintang
Hingga saat ini, 12 jenazah telah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dekai, Yahukimo. Satu jenazah lainnya direncanakan akan dievakuasi pada Senin (14/4/2025).
Proses identifikasi korban
Tim dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura turun langsung membantu identifikasi. Dua jenazah di RSUD Dekai telah teridentifikasi, dengan luka di sekujur tubuh akibat senjata tajam seperti parang, tombak, dan panah.
Daftar Nama Korban yang Teridentifikasi:
- Wawan Tangahu (Sulawesi Utara)
- Suardi Laode alias Kaswadi (Sulawesi Utara)
- Stenli Humena (Sulawesi Utara)
- Riki Rahmat (Sulawesi Tenggara)
- Stefanus Gisbertus (Maluku)
- Ariston Kamma (Sulawesi Selatan)
- Rusli (Papua Selatan)
- Zamroni (Jawa Tengah)
- Yuda Lesmana (Dekai, Yahukimo)
- Muhammad Arif (Dekai, Yahukimo)
- Safaruddin (Dekai, Yahukimo)
- Abdur Raffi Batu Bara (Dekai, Yahukimo)
Kepala Humas Satgas Damai Cartenz, Komisaris Besar Yusuf Sutejo, menyatakan bahwa evakuasi, pengejaran pelaku, dan penanganan korban tetap menjadi prioritas.
Sebanyak 307 personel gabungan dari Polres Yahukimo, TNI, dan Satgas Damai Cartenz 2025 dikerahkan dalam operasi ini.
“Satgas Operasi Damai Cartenz terus mengintensifkan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak di lapangan agar seluruh korban bisa segera diidentifikasi dan dikembalikan kepada keluarga masing-masing,” ujar Yusuf.
Klaim TPNPB-OPM
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengakui kelompoknya bertanggung jawab atas pembunuhan ini. Menurutnya, aksi dilakukan oleh kelompok Elkius Kobak.
TPNPB-OPM kembali mendalihkan bahwa para pendulang merupakan “agen intelijen militer Indonesia”—alasan yang kerap dipakai kelompok tersebut untuk membenarkan aksi teror, termasuk pembunuhan warga sipil.
Operasi pengejaran dan pengamanan di wilayah tersebut masih terus berlangsung.