Duka dari Papua: 13 jenazah korban KKB di Yahukimo ditemukan, 2 di antaranya warga Bolsel

Redaksi ZU
Penulis:
Editor: Redaktur
Proses evakuasi jenazah pendulang emas tradisional yang dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Jumat (11/4/2025). (Foto: Satgas Damai Cartenz)

ZONAUTARA.com – Suasana duka menyelimuti Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara, setelah dua warganya menjadi korban tewas dalam tragedi penembakan oleh kelompok separatis bersenjata TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka) di Yahukimo, Papua Pegunungan.

Peristiwa memilukan ini terjadi pada 6–9 April 2025 dan menewaskan total 17 orang penambang emas ilegal.

Dua korban asal Bolsel yang menjadi korban kebrutalan kelompok tersebut adalah Wawan Tangahu, warga Desa Lion, berusia sekitar 30 tahun, meninggalkan dua anak. Dan, Suardi Laode alias Kaswadi, warga Molosifat, berusia sekitar 40 tahun, meninggalkan tiga anak.

Keduanya diketahui telah merantau ke Papua sejak tahun 2024 untuk mencari nafkah demi keluarga mereka.

“Mereka sudah satu tahun di sana,” ungkap Holan Botutihe, salah satu kerabat korban saat diwawancarai oleh media.



Ia mengatakan bahwa keluarga sangat terpukul atas kejadian ini dan menyerahkan seluruh proses evakuasi kepada aparat keamanan.

“Kami hanya berharap para pelaku segera ditangkap,” katanya dengan suara penuh duka.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, dalam pernyataan resminya menyampaikan bahwa hingga Minggu malam, 13 dari 17 jenazah telah ditemukan, dan 12 berhasil dievakuasi ke Wamena.

Sisa jenazah dijadwalkan dievakuasi pada Senin, 14 April 2025, bergantung pada kondisi cuaca.

“Kami tidak akan berhenti bekerja semaksimal mungkin. Para pelaku akan terus kami kejar dan ditindak tegas sesuai hukum. Aksi keji terhadap warga sipil ini tidak bisa ditoleransi,” tegas Brigjen Faizal.

Sementara itu, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyampaikan klaim bahwa korban adalah anggota TNI yang menyamar sebagai penambang.

Ia juga menyatakan sikap keras terhadap kehadiran warga non-Papua di wilayah Yahukimo.

TPNPB tidak kompromi dengan warga imigran Indonesia di wilayah operasi kami di seluruh Yahukimo,” ungkapnya dalam pernyataan tertulis, Sabtu, 12 April 2025.

1 Comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com